Mohon tunggu...
Thaariq
Thaariq Mohon Tunggu... Penikmat Lukisan Cahaya -

Penikmat Lukisan Cahaya dan Pengagum Dia

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pram: Temu Pisah

13 Desember 2017   21:27 Diperbarui: 13 Desember 2017   21:32 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1

Setahun waktu itu

Seminggu yang lalu

Dua hari kemarin 

Selalu bersama

2

Kemarin, kiri ku ada yang begitu syahdu ku pandang

Sukma yang tak hentinya bersyukur 

Raga yang ingin ku dekap, menjaga hangat

Rupanya begitu setia, meski jauh kau berada

3

Kapan saat kata pertama mu merasuki telingaku?

Aku yang di permainkan rindu 

Ketika segalanya telah bernama

4

Kau bawa aku keluar dari persembunyian, ketakutanku yang tak terasa lagi

Saat kau gandeng aku sekedar mencari jajanan di Yogyakarta waktu malam,

Ku saksikan harapan hingga tak ada alasan untuk berpaling

5

Tak ada rimbun dedaunan pengganti teduh hadirmu

Jauhmu yang berjarak dari genggaman

Dekatmu yang tak terengkuh ruhku

Kau rumah, merebakan segala rinduku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun