Sersan Robert Sersan Robert Bales (dok VOA)                                                                                                                                                                                                                                                                  Serdadu AS yang  dituduh telah membantai 15 warga sipil di negara Afghanistan, termasuk anak-anak di perkirakan akan mendapat hukuman mati karena kekejamannya,demikian laporan yang dirilis laman situs VOA hari Kamis tanggal  20 Desember 2012. Angkatan bersenjata negara adi daya itu sudah merekomendasikan hukuman mati bagi serdadunya yang melakuakan kejahatan terhadap kemanusiaan, yang di lakukan oleh Sersan Robert Bales pada tanggal 11 Maret 2012 di dua desa di Afghanistan.Pembantaian yang dilakukan Robert Bales disaat warga dua desa itu sedang tertidur lelap secara mendadak di tembaki yang menewaskan 15 warga  sipil  sebagian besarnya merupakan  putra-putra dari dua keluarga tersebut. Sersan Robert Bales yang dihadapkan di pengadilan militer negara bagian Washington November 2012 dituduh telah melakukan 16 pembunuhan berencana , karena  ia dari pangkalannya didaerah  terpencil mendatangi dua desa untuk membantai warganya.Oleh sebab itu Robert Bales sudah sangat  layak dijatuhi hukuman mati,karena ia lakukan kekejian itu dalam keadaan sadar,ujar salah seorang penuntut yang enggan disebutkan identitasnya. Kebiadaban pasukan AS di Afganistan bukanlah hanya dilakukan oleh Sersan Robert Bales,akan tetapi masih banyak Robert Bales lainnya yang melakukan berbagai kejahatan kemanusiaan di negara Mullah tersebut.Pasukan AS membakar ratusan naskah Al Qur'an dan naskah-naskah kitab lainnya di penjara Balgram,sebelah utara ibukota Afghanistan , Kabul. Di bahagian wilayah Afghanistan lainnya,pasukan AS mengencingi beberapa jenazah pejuang Thaliban sambi ketawa ria.Sementara di wilayah lainnya Afghanistan juga pasukan AS menyerang warga sipil yang sedang menghadiri resepsi pernikahan warga setempat,sehingga puluhan orang tewas karena bomboardir pasukan NATO/ISAF.Lalu di bahagian selatan  Afghanistan para pejuang Thaliban berupaya membalas penghinaan tersebut,dengan suatu serangan menusuk ke markas NATO yang berhasil menghancurkan jet tempur di landasan bandara serta menghancurkan beberapa gedung logostik NATO. Karena kekejaman pasukan asing di Afghanistan ,maka warga Afghan semakin pro Thaliban seiring anti pasukan asing.lalu perasaan anti pasukan asing tidak hanya menyebar merasuk perasaan di kalangan warga sipil Afghanistan saja ,tetapi juga mulai merasuk perasaan pasukan Afghanistan sendiri.Hal ini terbukti beberapa kali terjadi desersi dikalangan pasukan Afghanistan,serta beberapa kali juga terjadi penembakan terhadap pasukan NATO/ISAF oleh pasukan Afghanistan. Untuk menguranginya ,maka pasukan NATO mengurangi keterlibatan pasukan Afghanistan dalam setiap operasi gabungan di Afghanistan,serta program pelatihan rutin yang dilakaukan pasukan NATO terhadaap pasukan Afghanistan akan ditiadakan samapai batas yang tidak ditentukan.Krisis kepercayaan antara pasukan NATO dan Afghan semakin besar,sehingga menyebabkan pasukan asing semakin terpojok di negara"Swiss" Asia itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H