Mohon tunggu...
Thifal N. F. Zahra
Thifal N. F. Zahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah di Universitas Jember

hallo, selamat membaca karya saya!!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Strategi Pembelajaran Sejarah Melalui Model Pembelajaran TGT

28 November 2023   19:50 Diperbarui: 28 November 2023   20:43 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi model pembelajaran TGT saat berdiskusi (sumber: https://pixabay.com/)

Tenaga pendidik dapat mengembangkan kreativitas model pembelajaran TGT ini dalam berbagai bentuk kuis yang menyenangkan. Terdapat banyak media yang dapat tenaga pendidik gunakan untuk menambah daya tarik peserta didik, diantaranya ada Wordwall, Bamboozle, dan Educandy. Terdapat banyak fitur yang disajikan dalam media tersebut, salah satunya adalah kuis yang dapat menjadi penunjang model pembelajaran TGT. Melalui TGT motivasi belajar peserta didik serta keaktifannya dalam kelas dapat ditingkatkan. Sebab, peserta didik akan lebih semangat mengikuti proses pembelajaran apabila kondisi kelas dapat dibungkus dengan pembelajaran yang menyenangkan. Dampaknya hasil belajar lebih meningkat dan tujuan Kurikulum Merdeka dapat terealisasi dengan baik.

Ilustrasi penggunaan fitur kuis dalam Wordwall untuk model pembelajaran TGT (sumber: pribadi)
Ilustrasi penggunaan fitur kuis dalam Wordwall untuk model pembelajaran TGT (sumber: pribadi)

Model pembelajaran TGT bukan tidak mungkin memiliki kekurangan, seperti tidak keterlibatan beberapa anggota kelompok dalam memainkan turnamen dan diskusi, tentu dalam hal ini menyulitkan tenaga pendidik dalam menilai individu pada setiap kelompok. Tenaga pendidik dalam ranah ini dapat melakukan evaluasi belajar dengan memberikan posttest tentang sejarah secara singkat untuk melihat kemampuan peserta didik dalam memahami materi sejarah. Model pembelajaran TGT menjadi salah satu alternatif yang dapat menunjang belajar peserta didik. Penerapannya dapat disesuaikan dengan kondisi dan latar belakang sekolah masing-masing. Kendati pada umumnya, model pembelajaran ini terbilang mudah dan tidak memerlukan banyak fasilitas sekolah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun