Mohon tunggu...
Tezar
Tezar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

SDGs 8 Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, Aksi Pendidikan Masyarakat dalam Meningkatkan Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia

31 Oktober 2024   12:36 Diperbarui: 31 Oktober 2024   12:43 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.seadstem.org/

Aksi pendidikan masyarakat di Indonesia memiliki peran penting dalam upaya meningkatkan pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, terutama di wilayah pedesaan dan perkotaan berpenghasilan rendah. Masalah pengangguran, terutama di kalangan anak muda, masih menjadi tantangan besar. 

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat pengangguran terbuka di Indonesia mencapai sekitar 6,26% pada tahun 2023, dengan persentase tertinggi pada kelompok usia 15-24 tahun. Kondisi ini dipicu oleh ketimpangan akses pendidikan dan keterampilan yang tidak sesuai dengan kebutuhan industri, sehingga banyak lulusan sekolah tidak langsung siap masuk ke pasar kerja yang semakin kompetitif.

Implementasi 

Salah satu inisiatif yang telah diterapkan adalah program Pendidikan dan Pelatihan Vokasi, yang berupaya meningkatkan keterampilan kerja masyarakat. Program ini telah dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk mencapai rasio 70:30 antara siswa vokasi dan siswa umum. 

Berdasarkan laporan dari Kemenko Perekonomian, pelatihan ini dirancang agar lulusan memiliki keterampilan teknis yang relevan dengan kebutuhan industri, misalnya di sektor manufaktur, agrikultur, dan teknologi informasi. Inisiatif ini diharapkan dapat mengurangi tingkat pengangguran di kalangan anak muda dan mengisi kekosongan tenaga kerja terampil di industri strategis.

  • Program PNPM Mandiri

Progran PNPM Mandiri atau Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat, juga menjadi langkah nyata dalam meningkatkan kualitas hidup dan pekerjaan layak. Melalui pendekatan pemberdayaan berbasis komunitas, PNPM Mandiri memberikan dana kepada masyarakat untuk mengembangkan proyek infrastruktur, pendidikan, dan pelatihan kerja sesuai kebutuhan lokal. 

Menurut studi yang dilakukan oleh Bank Dunia, program ini terbukti meningkatkan pendapatan masyarakat di pedesaan hingga 30% dengan menciptakan lapangan kerja baru serta mengurangi tingkat kemiskinan. Misalnya, di beberapa wilayah Sumatra, PNPM Mandiri membantu kelompok tani dalam mengembangkan praktik pertanian berkelanjutan yang meningkatkan hasil panen serta pendapatan petani.

  • Pendidikan berbasis komunitas.

Pendidikan Berbasis komunitas juga memainkan peran penting dalam mengatasi permasalahan di sektor informal. Dalam studi yang dilakukan oleh United Nations Development Programme (UNDP), ditemukan bahwa lebih dari 60% pekerja di Indonesia bekerja di sektor informal yang seringkali tidak memberikan jaminan sosial atau upah yang layak. 

Program pelatihan wirausaha dan literasi keuangan yang dikelola oleh berbagai LSM dan organisasi lokal telah memberikan pelatihan kepada para pelaku UMKM di daerah-daerah perkotaan, terutama di wilayah padat penduduk seperti Jakarta dan Surabaya. Dengan keterampilan manajemen keuangan dan pemasaran digital, banyak pelaku UMKM yang mampu meningkatkan pendapatan dan memperluas pasar mereka.

Contoh konkret dari inisiatif ini terlihat di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT), yang memanfaatkan potensi pariwisata lokal. Program pendidikan pariwisata berbasis komunitas telah memberikan pelatihan kepada pemuda setempat untuk bekerja di sektor pariwisata, seperti menjadi pemandu wisata atau pengelola homestay. 

Program ini tidak hanya mengurangi angka pengangguran lokal tetapi juga mengurangi migrasi tenaga kerja ke kota besar. Menurut riset oleh lembaga penelitian SMERU, daerah-daerah yang menerapkan pelatihan pariwisata berbasis masyarakat mencatatkan peningkatan penghasilan hingga 40% pada keluarga yang terlibat.

Tantangan

Tantangan utamanya terdapat dalam penyesuaian keterampilan yang diajarkan dengan kebutuhan pasar kerja yang dinamis. Studi dari Asia Development Bank (ADB) mencatat adanya kesenjangan antara keterampilan yang diajarkan di berbagai program pendidikan vokasi dengan tuntutan industri yang terus berubah, terutama pada sektor teknologi dan digital. Oleh karena itu, kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan komunitas menjadi kunci dalam menciptakan pelatihan yang lebih relevan.

Kesimpulan

Aksi pendidikan berbasis komunitas telah menunjukkan dampak yang signifikan dalam meningkatkan pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Namun, pengembangan lebih lanjut dan penyesuaian dengan kebutuhan industri masa kini akan semakin memperkuat peran pendidikan masyarakat dalam mengurangi pengangguran dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di masa depan.

Penyusun

  • Naila Zahrani

  • Wahyu Zaqi Ananda

  • Tezar Ragil Aji

  • Sulistyowati

  • Ahmad Muzaki

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun