Mohon tunggu...
Nevi Zuairina
Nevi Zuairina Mohon Tunggu... Politisi - Anggota DPR RI Fraksi Partai Keadilan Sejahtera

Anggota Komisi V DPR RI Periode 2019 - 2024 Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Daerah Pemilihan Sumatera Barat II

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Pembangunan Daerah dan Kepahlawanan

15 November 2022   18:07 Diperbarui: 15 November 2022   18:13 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membahas Hari Pahlawan 10 November tentunya tidak bisa dilepaskan dari peristiwa di Surabaya pada tahun 1945 silam dimana pada hari itu, Brigadir Jenderal Mallaby (Panglima Tentara Sekutu) tewas dan memicu pertempuran sengit antara pejuang kemerdekaan RI melawan tentara musuh Sekutu yang berniat kembali menguasai bayi Republik Indonesia yang baru saja memproklamasikan kemerdekaannya.

Tentunya, pembahasan peristiwa 10 November itu sangat dekat soal aksi patriotik yang terjadi di Surabaya tersebut, namun juga sebuah itu adalah awal rangkaian peristiwa dimana untuk pertama kali dalam sejarah Republik Indonesia berdiri, para pejuang kemerdekaan Indonesia melakukan perlawanan menyeluruh kepada pihak musuh. Kita sadar bahwa perjalanan panjang sejarah Bangsa Indonesia ini terlalu banyak untuk diceritakan dan menyita waktu.

Untuk skala Sumatera Barat, kepahlawanan sendiri adalah sebuah catatan sejarah panjang yang sangat lekat untuk dibahas. Kementerian Sosial Republik Indonesia sejauh ini telah menetapkan dua puluh nama Pahlawan Nasional yang berasal dari Sumatera Barat antara lain Proklamator Mohammad Hatta hingga yang terakhir adalah Mantan Perdana Menteri Mohammad Natsir serta Buya Haji Abdul Karim Malik Amarullah yang biasa dikenal dengan nama Buya Hamka.

Nama nama Pahlawan dari Sumatera Barat itu kemudian diabadikan juga menjadi nama jalan jalan Protokol di berbagai daerah. Di Ibukota Jakarta misalnya, nama Imam Bonjol, Sutan Syahrir, Agus Salim, Mohammad Yamin dan Rangkayo Rasuna Said menjadi jalan yang hampir setiap waktu disebut karena menjadi jalan utama di Ibukota. 

Akan tetapi, kebanggaan pada pahlawan bukan hanya soal nama jalan hal hal yang dijadikan sebagai monumen. Kepahlawanan adalah soal kerja keras dan ikhtiar besar dari mereka mereka yang berjuang dari awal Republik Indonesia dicita citakan sampai pada masa saat ini ada nama nama mereka yang berjuang mempertahankan dan mengisi kemerdekaan itu sendiri.

Namun marilah kita membahas kepahlawanan bukan pada nama nama pejuang kemerdekaan dan atau nama nama mereka yang berdiri menantang penjajah baik di jalur perperangan maupun dunia diplomasi politik pada masa itu. Saya membaca sebuah tulisan beberapa waktu lalu bahwa kepahlawanan saat ini adalah tentang sebuah gerakan sosial dan masif untuk mewujudkan pembangunan yang tertata dan bermanfaat banyak bagi masyarakat.

Beberapa bulan yang lalu saya juga menulis tentang peran dan tanggung jawab Sumatera Barat sebagai sebuah entitas bagi pembangunan nasional. Sumatera Barat pada masa dahulu adalah penyumbang nama nama besar pahlawan yang berjuang menjadikan negera ini, namun sejak beberapa tahun terakhir, peran itu mengalami kemunduran karena suatu alasan politis yang sudah dapat dimaklumi.

Sumatera Barat harus kembali bangkit menjadi bagian dari program kerja nasional. Saya menuliskan Sumbar harus menjadi mengintegrasikan diri kedalam program kerja pembangunan infrastruktyur nasional. Diakui atau tidak, saat ini Sumbar mengalami sebuah penurunan kualitas infrastruktur dan stagnasi kuantitas yang tidak boleh dibiarkan berlama lama.

Disinilah bentuk kepahlawanan yang harus ditunjukkan oleh segenap warga Sumatera Barat maupun perantau dan diaspora mereka. Sumatera Barat hari ini membutuhkan pahlawan pahlawan pembangunan yang akan membaw propinsi ini kembali bertarung di pentas nasional. Beradu tajam lobi dan kemampuan membawa program kerja pembangunan nasional untuk kemashlahatan masyarakat.

Saya berkeyakinan, dengan sinergi serta komunikasi yang baik antara semua stakeholder cita cita itu akan tercapai dan kita semua akan menemukan pahlawan pahlawan baru masa kini bagi Sumbar. Insha Allah. Aamiin. ***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun