Mohon tunggu...
Nevi Zuairina
Nevi Zuairina Mohon Tunggu... Politisi - Anggota DPR RI Fraksi Partai Keadilan Sejahtera

Anggota Komisi V DPR RI Periode 2019 - 2024 Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Daerah Pemilihan Sumatera Barat II

Selanjutnya

Tutup

Pulih Bersama

KTT G20 dan Recovery Ekonomi

1 November 2022   22:11 Diperbarui: 1 November 2022   22:27 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gelaran pertemuan tingkat tinggi (Level Kepala Negara) negara negara yang tergabung dalam Negara Anggota Kelompok G-20 akan segera dilaksanakan. Sebagaimana kita saksikan selama ini, Indonesia telah lama disibukkan dengan berbagai even pertemuan G20 seperti pertemuan tingkat menteri keuangan, menteri luar negeri dan berbagai kegiatan pendukung dan penunjang lainnya. 

Pertemuan puncak antar kepala negara dan kepala pemerintahan di dunia itu akan digelar pada bulan ini di Bali serta akan menjadi momentum paling pas nan akan dikenang dunia internasional.

Apa itu G20, G20 adalah forum yang menghubungkan negara-negara maju dan berkembang di dunia yang didirikan untuk membahas kebijakan untuk mencapai stabilitas perekonomian global. Indonesia sendiri termasuk dalam kelompok ini karena dipandang mampu menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang profresif dan kuat di kawasan Asia serta khususnya Asia Tenggara.
 
Dalam pandangan saya selaku anggota DPR RI, saya menilai penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang digelar di Bali pertengahan bulan ini adalah momentun yang paling tepat melakukan recovery perekonomian bangsa usai menghadapi pandemi Covid19 sejak tahun 2020 silam. Sesuai dengan tema Pertemun G20, "Recover Together, Recover Stronger" momentum ini harus dimanfaatkan agar tercipta tatanan perekonomian yang jauh lebih kuat dan fundamental bagi bangsa bangsa di dunia.

Lalu apa yang bisa dilakukan oleh Indonesia selaku tuan rumah dalam penyelenggaraan G20 ini, tentu saja saya meyakini bahwa pemerintah sudah merencanakan langkah yang tepat. Salah satu langkah itu adalah membangkitkan kembali sektor UMKM dengan melibatkan semua pelaku dan menunjukkan kepada dunia internasional potensi UMKM yang kita miliki.

Saya meyakini dan memberikan pendapat bahwa melibatkan pelaku UMKM di KTT G20 merupakan langkah yang cukup tepat dan akan berdampak positif bagi dunia usaha kecil kita. 

Namun demikian, pemerintah harus selektif dan benar benar menghitung dengan cermat detaik UMKM yang akan dilibatkan dalam pagelaran besar tersebut. Saya meminta pemilihan UMKM yang akan tampil dan berperan serta dalam even akbar ini harus benar-benar dilakukan secara transparan dan akuntabel.

Kita tahu bahwa potensi market sektor UMKM ini akan sangat besar dan menarik minat para delegasi untuk bertransaksi di Bali dan berbagai daerah lainnya. Begitu juga dengan pelaku UMKM, dengan dilibatkannya mereka dalam kegiatan ini, maka akan memberikan rasa kebangaan tersendiri bagi dunia usaha kita. 

Saya mengharapkan pelaku UMKM tidak hanyta dilibatkan sebagai peserta pameran dan bertransaksi semata, namun juga menjadi bagian dari kegiatan dengan berkontribusi bagi kesuksesan kegiatan dimaksud.

KTT G20 ini merupakan perhelatan besar berskala internasional, oleh karena itu, semua potensi yang ada harus diikutsertakan dan berkerjasama terlibat dalam KTT G20 secara penuh dedikasi dan transparan.

Indonesia saat ini beruntung karena selain sebagai Host KTT G20, juga menjabat sebagai Presidency G20. Oleh karena itu, kesempatan ini harus terus diupayakan sekuat tenaga agar dapat membangun kemitraan dalam rantai pasok.

Asumsi saya, kegiatan KTT G20 ini diperkirakan akan membutuhkan puluhan ribu pekerja dengan nilai konsumsi mencapai Rp1,7 triliun. jelas angka ini sangat besar dan akan menggerakkan roda ekonomi terutama para pelaku UMKM. Pemerintah mesti mampu mengoptimalkan ini semua untuk kepentingan rakyat Indonesia.

Sejalan dengan slogan "Recover Together, Recover Stronger" yang menjadi tema dari KTT G20 ini, maka kita meyakini bahwa ancaman badai krisis yang diramalkan banyak pengamat ekonomi pada tahun 2023 mendatang dapat diminimalisir dan dielakkan karena semua negara memiliki kepentingan bersama sama menjaga agar roda perekonomian yang sudah menggeliat pasca pandemi sejak 2020 silam.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pulih Bersama Selengkapnya
Lihat Pulih Bersama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun