Sumatera Barat telah lama berhasil mencatatkan diri dengan tinta emas dalam sejarah berdiri dan berkembangnya olahraga Panjat Tebing di Indonesia. Selain melahirkan atlet atlet berprestasi dan menempati rangking pertama tingkat nasional dalam kurun waktu yang panjang, Pengurus Propinsi Federasi Panjat Tebing Indonesia Sumatera Barat juga tercatat sebagai penyelenggara pertama Kejuaraan Nasional Panjat Tebing pada tahun 1992 yang berlangsung di GOR Haji Agus Salim Padang.
Nama nama besar di dunia Panjat Tebing Indonesia seperti Dody Liswandi yang merupakan Alumni Sekolah Panjat Tebing Skyger pertama di Sumbar, Jony Anwar, Delfi Masri, Mirza Wirman, Rivaldi, Harera Sastaneda, Hendri Kapau, Khairul Lobak adalah mereka yang pernah merajai tangga juara kejuaraan Panjat Tebing yang digelar di berbagai daerah di Indonesia sepanjang dasawarsa 90-an.
Tanggal 18 September 2022 silam, saya resmi menjadi Ketua Umum Pengurus Propinsi Federasi Panjat Tebing Indonesia Sumatera Barat untuk periode 2022-2027 yang akan datang. Amanah luar biasa dari segenap penggiat olahraga alam bebas ini bukanlah sebuah kepercayaan yang main main. Â Saya berasakan betul kesungguh sungguhan penggiat panjat tebing yang mempercayakan jabatan ini kepada saya untuk bersama sama membangun kembali prestasi dan mengukir sejarah panjat tebing Indonesia dengan nama nama dari Sumbar.
Tidaklah mudah tentunnya mengelola olahraga ini, sebuah olahraga dengan resiko besar dan mempertaruhkan nyawa untuk mencapai prestasinya. Namun tidak pulalah ada sebuah prestasi yang harus kita kejar dengan mengorbankan nyawa sebagai taruhannya. Olahraga adalah sebuah kegiatan yang menyenangkan dan penuh suka cita. Olahraga se-ekstrem apapun tentulah ada standar safetynya tanpa kecuali olahraga panjat tebing dan panjat dinding ini.
Saya membolak balik buku dan catatan media yang menyajikan berita tentang perjalanan panjat tebih di Indonesia dan Sumatera Barat. Khusus Sumbar, kita beruntung diberi anugerah oleh Allah SWT dengan alam dan tebing yang sangat baik dan menantang. Ada tebing di Lembah Harau, Tebing Baso, Silokek, Gunung Padang dan beberapa daerah lainnya. Animo masyarakat juga cukup tinggi yang dibuktikan dengan kegiatan panjat tebing/dinding sudah menyebar di semua daerah di Sumatera Barat termasuk beberapa kampus dan sekolah. Saya tentu harus mengkonsolidasikan potensi ini agar kelak atlet atlet FPTI Sumbar dapat mampu kembali berjaya di pentas nasional bahkan regional serta internasional.
Seperti yang saya sebutkan tadi, olahraga panjat tebing adalah olahraga yuang beresiko dan bermodalkan besar. Olahraga ini harus disiapkan dengan matang, fisik dan mental serta peralatan yang sesuai dengan standar safety yang telah ditetapkan oleh badan yang bersertifikat internasional.
Langkah awal yang harus saya lakukan di FPTI adalah melakukan konsolidasi pengurus dan keanggotaan. Selain itu saya juga harus meminta laporan kepada pengurus lama terkait kondisi atlet, peralatan dan perlengkapan yang ada serta maintenance-nya. Dalam waktu dekat, Insya Allah, sesuai pembicaraan dengan Ketua Umum FPTI Pusat Ibu Hajjah Yenny Wahid, saya juga akan menggelar rapat kerja untuk menyusun program kerja Pengprov FPTI Sumbar guna menyongsong pelaksanaan beberapa even nasional seperti Kejurnas dan pemusatan latihan serta PON tahun 2024 yang akan datang.
Insya Allah dengan kerjasama dari segenap penggurus, atlit dan penggiat panjat tebing se Sumatera Barat lintas generasi, saya yang minim pengetahuan tentang olahraga panjat tebing ini dnegan keikhlasan, kesetiaan serta kecintaan saya terhadap apa saja kegiatan positif maka amanah ini saya terima.
Salam Olahraga, Salam Pemanjat
Tuhan Bersama Orang orang yang Berani.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H