Saya dan teman teman sesama anggota DPR RI tentu akan mendukung upaya pemerintah untuk menjaga pemulihan ekonomi. Namun perlu dicatat dan digarisbawahi bahwa kondisi saat ini, kita juga menghadapi persoalan perlik yaitu keterbatasan anggaran bahkan untuk kebutuhan subsidi dan kompensasi BBM dan listrik serta penebalan Perlindungan sosial.
Karena itu, saya berharap pemerintah berhati hati dan betul betul memperhitungan dengan cermat penyusunan skala prioritas penggunaan anggaran negara. Salah diawal dan sedikit saja kelalaian dalam menghitung prioritas keuangan dan anggaran, maka bukan tidak mungkin akan memperburuk kondisi keuangan negara.
Saya berharap pemerintah dan DPR dapat mencapai kata sepakat dan saling memahami bahwa dalam mengatur kebijakan fiskal. Pemerintah juga diminta untuk harus lebih fokus pada penyelesaian berbagai persoalan rakyat seperti minyak goreng jangan pro pengusaha besar melainkan kepada petani dan konsumen, tentu kita semua akan mendukung. Seluruh rakyat Indonesia berharap jangan sampai terjadi pemburukan ekonomi yang semakin besar.
Tidak leluasanya ruang fiskal ini dapat dipahami dan harus menjadi penyemangat bagi Pemerintah untuk lebih berkerja keras agar target normalisasi dan menjaga kestabilan dinamika ekonomi dapat dicapai. Pemerintah juga harus tetap dapat menjaga agar defisit APBN tetap berada dibawah angka 3 persen meskipun hal itu berdampak serius pada keleluasan memanfaatkan ruang fiskal untuk belanja negara.
Menyikapi hal ini, Saya sekali lagi menegaskan sikap untuk mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah sebagai salah satu cara untuk memulihkan ekonomi pasca Pandemi Covid19 yang berlangsung selama dua tahun terakhir.
Pemerintah juga harus segera merealisasikan dan mengenjot penggunaan anggaran PEN yang sampai saat ini penyerapan anggaran PEN baru mencapai 17,73% atau Rp 80,79 triliun dari pagu anggaran sebesar Rp 455,62 triliun per 13 Mei 2022.
Untuk itu, guna mempercepat penyerapan anggaran Pemerintah Pusat harus mendorong daerah lebih giat dan fokus menjalankan program pemulihan ekonomi dan juga terus melakukan evaluasi dan pengawasan secara  rutn. Dengan demikian, kerjasama ini diharapkan mampu mengembalikan ekonomi nasional ke titik normal dan sehat sebagaimana kita harapkan bersama. Semoga. ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H