Adalag takdir dan kodratnya jika perempuan dalam bekerja menggunakan hati dan berhati hati. Perhitungan yang matang menjadi modal utama bagi perempuan dalam mencapai target dan output yang diinginkan. Tentu keunikan ini yang menjadi modal dasar bagi kita semua untuk mengatasi pandami.
Kolaborasi dan sinergisitas kaum perempuan dan laki laki ditengah situasi yang masih tak menentu seperti sekarang ini akan sangat berguna dibersamai karena pada dasarnya laki-laki dan perempuan mempunyai sense kepedulian dan kemanusiaan yang sama. Jika kedua kekuatan dan skill ini dipadukan apalagi dalam ruang lingkup rumah tangga, maka sudah akan menjadi hal yang mudah bagi keduanya mencapai output yang ditetapkan yaitu keluarga yang sakinah mawaddah wa rahmah. Â
Kartini Kartini masa kini tentulah harus memiliki pemahaman dan cara pandangnya yang jauh ke depan terkait pembinaan lingkungan keluarga yang sudah saya sebutkan tadi. Jika RA Kartini menjelalah dunia dengan tulisan dan suratnya kepada banyak sahabat di Belanda pada masanya, maka Kartini masa kini sudah dibekali dengan berbagai fasilitas sosial dan dukungan teknologi yang sudah sangat canggih dan terbaru.
Dalam hal politik, misalnya, meski tidak boleh melupakan kodrat sebagai Ibu, Kartini Kartini masa kini telah diberi kesempatan dan memiliki kekuatan politik yang sama untuk bersuara di pentas politik dan pemerintahan. Tentu hal itu harus menjadi tantangan bagi mereka untuk dapat menunjukkan pada masyarakat bahwa mereka juga mampu berbuat hal yang sama dengan laki laki.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H