Penuh dengan kepercayaan tinggi terhadap kekuatan militernya yang didukung AS dan sekutunya itu,menteri pertahanan (Menhan) rezim Zionis Israel Yoav Galatz  sesumbar bahwa Republik Islam Iran akan mengaalami nasib serupa dengan apa yang dialami Palestina di jalur Gaza tebing barat dan Beirut ,ibukota Libanon.Kesombongan Zionis israel tersebut wajar saja dikemukakan kepada publik sebagai upaya untuk menutupi kelemahannya.
Masyarakat internasional tidak bisa dibohongi ,bahwa serangan Republik Islam Iran hari Selasa 1 Oktober 2024 telah menimbulkan kerusakan serius terhadap situs-situs milite rejam piaraan AS ,beberqapaa pangkalan miiter IDF hancur termasuk pangkalan udara Navitem kandangnya beberapa skuadron jet tempur siluman  F-35 buatan AS,serta menurut IRGC 20 pesawat canggih tersebut binasa atau  mengalami kerusakan .Hal ini tentu saja dibantah keras oleh Zionis israel dan AS sebagai negara pendukung abadinya itu,dengan menyatakan bahwa 200 rudal balistik-hepersonik kiriman Teheran itu tidak menimbulkan kerusakan serius dan tidak efektif terhadap situs militer rezim Zionis israel.
Akan tetapi jika menyaksikan berbagai vedeo yang dirilis  media internasional terlihat jelas ,bahwa sistem pertahanan berlapis yang kononnya salah satu terkuat didunia milik Zionis israel itu jebol tidak berdaya mencegat  rudal balistik hipesonik Republik Islam Iran ,yang menurut Teheran pula 90 persen rudal-rudal balistik-hipersoniknya mencapai tujuan sesuai yang ditargetkannya.Serangan itu pula menimbulkan tanda tanya besar bagi komunitas internasional,karena begitu massifnya ratusan  misil balistik hipersonik  yang memiliki presisi tinggi hingga tidak menyerang yang menimbulkan kerusakan warga sipil rezim Zionis israel.Mestinya Zionis Israel belajar dari Republik Islam Iran terkait tata cara berperang yang sesuai dengan aturan hukum internasional,yang hanya menyasar situs-situs militernya saja dan harus menghindari pemukiman sipil .
Berbanding tebalik dengan Zionis israel yang melancarkan genosida terhadap bangsa palestina dan Libanon yang melawan hukum internasional.Zionis israel menghalalkan segala cara dalam operasi miiiternya,dengan membombardir berbagai fasilitas hajat hidup warga sipil Palestina dan Libanon.Pasukan IDF dengan sengaja menargetkan tembakannya ke berbagai sekolah,rumah ibadah,rumah sakit dan berbagai kamp pengungsi Palestina.Selainitu pasukan IDF menembaki warga sipil Palestina hingga sejauh ini sudah lebih 42000 ,176 jurnalis ,ratusan  dokter dan paramedis ,222 staff UNRWA tewas di jalur Gaza,dan 676 warga  tebing barat tewas ratusana lain luka-luka dan 11000 warga palestina ditangkap oleh Zionis israel.Selain lebih 96,768 warga sipil Palestina menderita luka-luka,dan kini 2020 warga sipil Libanon tewas dan 95000 ;ainnya menderita luka-luka.
Dalam konteks ini komunitas internasional menyaksikan dengan jelas dan terang benderang,bahwa Republik Islam Iran sangat menghormati menjungjung tinggi hak asasi manusia dalam berbagai hal termasuk ketika menyerang Zionis israel dengan ratusan rudal missil  balistik-hipersoniknya itu masih menerapkan tata cara aturan nilai-nilai dan norma-norma hukum internasional kendatipun dalam perang melawan Zionis Israel.Padahal selama ini AS dan sekutunya melabeli Republik Islam Iran sebagai negara teroris ,namun  faktanya justru AS dan sekutunya merupakan negara-negara  teroris yang memasok persenjataannya mendukung genosida yang dilancarkan Zionis Israel di jalur gaza dan tebing barat Palestina yang kini meluas ke Libanon.
Setelah melancarkan serangan pembalasannya .Republik Islam Iran menyatakan bahwa sudah selesai serangannya ke Zionis israel  kecuali rezim penjajah Palestina tersebut menghendaki serangan lebih lanjut.Republik Islam Iran akan menyerang lagi Zionis israel dengan lebih dahsyat lagi jika rezim Zionis Israel  membalas serangan Teheran .Bukan mustahil jika dalam serangan balasannya Zionis israel menargetkan situs-situs nuklir Republik Islam Iran yang tidak dikehendaki oleh AS itu maka IRGC akan melakukan hal seupa terhadap Tel Aviv dengan menyerang situs situr nuklir Zionis Israel .Atau Zionis Israel menyerang tambang minyak Kharg diteluk Parsia yang menyebabkan terjadi bencana lingkungan kpada negara tetangga seperti Bahrain,UAE,Kuweit .Kalau  hal itu yang terjadi tidak bisa dibayangkan dampak seluas apa yang akan menimpa umat manusia ini secara global.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H