Mohon tunggu...
Teungku Nurdin
Teungku Nurdin Mohon Tunggu... Guru - guru

sebagai guru sejarah suka membaca dan menulis untuk memperluas wawasaan yang masih sempit ini

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Narasi Benyamin Netanyahu Coba Memecah Belah Republik Islam Iran

1 Oktober 2024   10:57 Diperbarui: 1 Oktober 2024   11:09 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Merasa semakin terancam oleh  ancaman balasan Republik Islam Iran ,PM.Benyamin Netanyahu dalam vedeonya bernarasi membujuk warga negara para Mullah itu supaya menjaga jarak dengan pemerintah Republik Islam Iran,,bahkan Benyamin Netanyahu membujuk dengan mengatakan bahwa "Dengan setiap momen yang berlalu rezim membawa anda rakyat Persia yang mulia semakin dekat ketepi jurang"kata Benyamin Netanyahu dalam vedeo tersebut dikutip AFP 30 September 2024.PM.Benyamin Netanyahu Ketua Likud salah satu partai ekstrimis sayap kanan Zionis israel itu menambahkan pula sesumbarnya,bahwa tidak ada tempat di Timur Tengah yang tidak dapat dijangkau oleh Zionis Israel,tambahnya pula.

Dalam vedeo yang ditujukan kepada Republik Islam Iran ,PM.Benyamin Netanyahu melanjutkan sesumbarannya pula bahwa "jangan biarkan sekelompok kecil teokrat menghancurkan harapan dan impian anda,tuturnya pula dengan narasi yang mengangap remeh kemampuan Republik Islam Iran.Vedeo yang dipublikasikan setelah pejabat kementerian luar negeri Republik Islam Iran,Nasser kanani berjanji membalas pembunuhan Abbas Dyorusahan Komandan terteinggi pasukan Al Qud sayap operasi luar negeri IRGC .Abbas tewas bersama pemimpin tertinggi Hizbullah ,Hassan Nasrallah di Libanon.

Memang sumpah Republik Islam Iran juga terkait pembunuhan beberqapa perwira IRGC dan deplomat senior di Damaskus , Ismael haniyyah,beberapa komandan Hizbullah dan juga pembunuhan terhadap beberapa  pakar nuklir Teheran akan direalisasikan dengan serangkaian serangan lebih besar dari sebelumnya..Dalam kontek ini kelihatan menimbulkan ketakutan bagi Benyamin Netanyahu karena kemampuan militer Teheran tidak bisa  ditremehkan.Hal sanagat dimaklumi oleh rezim Zionis israel,sehingga Benyamin Netanyahu dalam narasinya menambahkan pula bahwa hanya untuk masa depan ketika anda bebas,saya mengatakan bahwa hal itu jauh lebih cepat daripada yang dipikirkan orang,imbuhnya pula dengan kepercayaan yang tinggi.Semuanya akan berbeda,kedua  negara kita maksudnya Zionis israel dan Republik Islam Iran akan berdamai,Republik Islam Iran akan berkembang pesat seperti sebelumnya, imbuhnya pula.

Memang hubungan baik pernah terjalin antara Zionis israel dengan Iran ketika  dinasty Shah Iran berkuasa sebelum ditumbangkan oleh Ayatullah Ruhullah Khomeinei tahun 1978.Ketika itu hubungan Tel Aviv dengan Teheran layaknya seperti hubungan Washington dan sekutunya dengan Tel Aviv sekarang.Karenanya  rezim diktator Shah Iran merupakan salah satu negara yanag mengakui Zionis Israel alergi terhadap Palestina.Kerajaan Iran saat itu menjadi anggota METO pimpinan AS,sehingga kerajaan Iran bersama Zionis israel layaknya dua negara"piaraan"AS  dan sekutunya.Kemampun militer kerajaan Iran kala itu merupakan kekuatan ke 5 dikolong langit ini ,namun setelah Ayatullah Khomeini membentuk Republik Islam Iran semua kepentingan AS dan sekutunya diberangus hingga AS dan sekutunya melabeling Teheran sebagai negara teroris lalu diembargo dalam berbagai aspeknya sampai  saat ini. PM.Benyamin Netanyahu yang merasa terancam  serangan pembalasan Teheran tersebut  mencoba membangkitkan "nostalgia "saat-saat berhubungan  akrab dengan Tel Aviv dan Barat dengan harapan bisa memecah belah warga para mullah  tersebut dengan rezim Republik Islam Iran.Teheran sangat menyadari hal itu,karenanya Republik Islam Iran tidak aklan mundur  dari sumpahnya tersebut,cuma sekarang Teheran sedang menanti momen yang tepat untuk mengahajar Zionis israel pelaku berbagai pelanggaran terhadap hukum humaniter internasional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun