Mohon tunggu...
Teuku M Zahabian
Teuku M Zahabian Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

.

Selanjutnya

Tutup

Film

Analisis terhadap Film "Whiplash" yang Sempat Kontroversial

13 September 2024   15:13 Diperbarui: 13 September 2024   15:17 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Whiplash merupakan sebuah film yang disutradarai oleh Damien Chazelle pada tahun 2014 lalu, film ini menceritakan tentang seorang drummer muda Bernama Andrew Neyman yang memiliki sifat sangat ambisius dan juga terobsesi dengan kesuksesannya sebagai seorang drummer.

Dalam film ini ditunjukkan bahwa sang karakter utama rela mengorbankan apa pun demi performa yang menakjubkan saat sedang tampil, dia juga berada di bawah tekanan instruktur music nya yang Bernama Terence Fletcher yang sangat tegas dan memiliki metode pengajaran yang sedikit terlalu ekstrem.

Menurut saya film ini mempunyai kelebihan dari segi akting yang sangat realistis dan memukau dari masing masing karakter, Miles Teller dalam memerankan Andrew Neyman, terutama dengan keterampilan drumnya yang terlihat otentik dan komitmennya terhadap karakter yang terobsesi dengan kesuksesan, J.K. Simmons sebagai Terence Fletcher memberikan penampilan yang luar biasa dengan karakternya yang intimidatif dan menakutkan, ia berhasil menunjukkan kekejaman seorang mentor yang menuntut kesempurnaan.

Kelebihan yang lain itu adalah sinematografi yang sangat dinamis, gambar-gambar dalam film ini sering kali terasa hidup, terutama saat adegan latihan drum yang intens. Pengambilan gambar close-up pada tangan, wajah, dan instrumen membantu penonton merasakan tekanan fisik dan emosional yang dialami oleh Andrew.

Lalu film ini juga mempunyai soundtrack musik jazz yang sangat kuat dan kental, soundtrack jazz dalam film ini sangat kuat dan memainkan peran penting dalam narasi. Lagu-lagu seperti "Caravan" dan "Whiplash" tak hanya enak didengar, tetapi juga digunakan secara efektif untuk menggambarkan konflik emosional dan fisik yang dialami oleh karakter.

Namun film ini juga mempunyai beberapa kekurangan dari sudut pandang yang berbeda, Tema "tekanan menciptakan berlian" yang diangkat oleh film ini bisa dianggap kontroversial, terutama bagi mereka yang tidak setuju dengan gagasan bahwa penyiksaan mental bisa menjadi alat untuk memotivasi atau menghasilkan kehebatan, beberapa orang mungkin merasa bahwa film ini terlalu menunjukkan pengajaran yang abusif. Lalu film ini terlalu fokus pada hubungan antara Andrew dan Fletcher, sehingga perkembangan karakter lainnya terasa terbatas.

Misalnya, kehidupan pribadi Andrew dan hubungannya dengan keluarganya serta teman-temannya kurang dieksplorasi secara mendalam, sehingga membuat dunia di luar dua karakter utama terasa kurang penuh.

Akhir film ini memunculkan banyak pertanyaan tentang moralitas dan hasil dari metode Fletcher, sebagian penonton mungkin merasa tidak puas dengan ending yang ambigu, terutama jika mereka mengharapkan resolusi yang lebih definitif terhadap hubungan dan konflik antara karakter utama.

Menurut saya pribadi, film ini sangat saya nikmati karena memiliki alur dan pemahaman yang berbeda dari film pada umumnya, terutama dari karakter Andrew kita bisa mengetahui pandangan dari orang yang sangat obsesif dan ambisius dan dari karakter Fletcher kita bisa memahami perspektif orang yang sangat tegas dan perfeksionis.

Dari film ini juga kita bisa belajar untuk memanage waktu terhadap kehidupan pribadi dan sosial, jangan sampai kita terlalu fokus pada suatu hal sampai mengorbankan kehidupan pribadi dan orang orang disekitar kita.

Kesimpulan dari film Whiplash adalah bahwa ambisi dan pengejaran kesempurnaan dapat membawa seseorang ke batas-batas ekstrim, baik secara fisik maupun mental, melalui hubungan yang kompleks antara Andrew Neyman dan Terence Fletcher, film ini mengangkat pertanyaan mendalam tentang harga yang harus dibayar untuk mencapai kehebatan, serta batas antara motivasi dan penyiksaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun