Mohon tunggu...
Teuku Ramzy Farrazy
Teuku Ramzy Farrazy Mohon Tunggu... Researcher -

Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Nasional, UNDP Indonesia Communication Unit Intern, KSM UNAS, UNAS Promotion Team batch 8, Anggota BPM FISIP UNAS 2013-2014.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Sembilan Cara Antimainstream Menikmati Istanbul

2 Desember 2015   04:46 Diperbarui: 2 Desember 2015   05:11 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Benteng Konstantinopel, Meredup dalam Kabut (dok.pribadi)"]

[/caption]

Tak banyak yang mencoba menerawang ke masa lalu. Orang bilang, "biarlah yang lalu untuk berlalu". Namun tidak saat kompasianers di Istanbul. Sejarah Turki yang amat berwarna, tentu menjadi nilai jual yang sayang jika dilewatkan. Di Gulhane park yang masih merupakan bagian dari Topkapi, kita dapat menyaksikan banyak museum yang menyimpan kekayaan sejarah dan warisan budaya tak ternilai. Menjejakkan kaki di Istanbul, juga berarti menjejakkan kaki di masa lampau. Momen - momen kemenangan, konflik berdarah, dan intrik kerajaan, semua seolah dijaga dengan baik oleh pemerintah Turki. Pemandangan yang didapat pun menjadi dramatis dan mengesankan.

 

5. Berbaurlah dengan Warga Lokal, Pelajari Budayanya.

[caption caption="Istanbul, Kota Kosmopolitan yang Ramai (dok.pribadi)"]

[/caption]

Istanbul, semenjak era Bizantium telah menjadi wadah persialngan berbagai macam kebudayaan. Mulai dari Yunani, Romawi, Arab, Yahudi, Armenia, Kurdi, semua dapat kompasianers temukan dalam masyarakat Istanbul. Jangan heran jika masyarakatnya amat toleran, terbuka dan ramah terhadap pendatang. Kesalahan yang kerap dilakukan oleh turis adalah tidak berusaha untuk membaur dan mempelajari budaya setempat.

When you're in Turkey, just do it like Turkish. Budaya nongkrong dan minum Cay (teh) adalah khas orang Turki yang layak untuk dicoba. Sampai - sampai pemerintah menyediakan banyak 'social spot' di dalam kota untuk sekedar menjadi tempat warganya nongkrong dan bersosialisasi. Jangan lupa juga untuk mempelajari beberapa frasa harian yang berguna saat kita hendak berinteraksi dengan warga Istanbul. Pelajari apa itu  "Merhaba", "Tesekkur", "Afiyet Olsun" dan " Gule - Gule".

6. Berteman dengan Kucing, Nyaw!

[caption caption="Orang - orang Menjuluki Istanbul Sebagai 'Kota Kucing' Bukan Tanpa Alasan (dok.pribadi)"]

[/caption]

Adalah lazim jika kita menemukan banyak pemilik kafe dan restoran yang toleran terhadap geng - geng kucing kece Istanbul! Masyarakat yang gemas terhadap kucing, membuat kucing - kucing menjadi betah, nyaman, gemuk - gemuk dan lucu - lucu, Nyaw!

Cobalah untuk memberi makan kucing - kucing di tempat umum, jalanan, pelabuhan, kafe atau taman. Beberapa pemilik toko juga menyediakan tempat makan dan minum khusus kucing jalanan. Jika anda melewati pelabuhan Ortakoy atau jalanan sekitar Cemberlitas, maka waktunya anda mengelus - elus makhluk manja tersebut, nyaw!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun