Mohon tunggu...
Teuku Rafi
Teuku Rafi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa

Hobi Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Peran Genersi Z dalam Dunia Fast Fashion

31 Desember 2024   20:19 Diperbarui: 31 Desember 2024   20:19 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Pekerja di pabrik garmen sering menghadapi kondisi kerja yang buruk, seperti ventilasi tidak memadai dan paparan bahan kimia beracun. Contoh nyatanya adalah paparan debu kapas yang menyebabkan penyakit paru-paru seperti byssinosis. Risiko ini berhubungan dengan SDGs Nomor 3 tentang "Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan." Dengan meningkatkan standar keselamatan kerja, kesejahteraan jutaan pekerja dapat terjamin.

Dampak dari fast fashion tidak hanya terbatas pada lingkungan tetapi juga menciptakan ketidakadilan sosial. Pekerja di industri ini sering kali adalah perempuan dan kelompok berpenghasilan rendah yang dieksploitasi dengan upah rendah dan kondisi kerja yang buruk. Mereka menanggung beban dari dampak negatif terhadap kesehatan tanpa mendapatkan perlindungan atau dukungan yang memadai

 

Limbah Tekstil

 Konsumsi berlebihan fast fashion menghasilkan limbah tekstil dalam jumlah besar. Banyak pakaian bekas dari negara maju dikirim ke negara berkembang, di mana mereka sering berakhir sebagai sampah yang mencemari sungai atau laut. Serat mikroplastik dari poliester ditemukan di perairan laut, mengancam kehidupan laut dan kesehatan manusia. Hal ini terkait dengan SDGs Nomor 14 tentang "Ekosistem Lautan."

 

Penelitian ini berhasil mengidentifikasi preferensi Generasi Z dalam memilih produk fast fashion dibandingkan produk lokal. Dari 61 responden yang disurvei, mayoritas (58 orang) percaya bahwa produk lokal dapat bersaing dengan produk fast fashion. Namun, faktor seperti persepsi kualitas, keterbatasan promosi, dan stigma negatif terhadap produk lokal menjadi kendala utama.

Generasi Z memainkan peran besar dalam ekosistem fast fashion karena gaya hidup mereka yang dipengaruhi oleh tren media sosial. Meskipun mereka peduli pada isu lingkungan, tindakan nyata mereka sering kali belum sejalan. Untuk mengatasi masalah ini, perlu ada kerja sama antara industri, pemerintah, dan konsumen. Solusi mencakup penggunaan bahan ramah lingkungan, regulasi perusahaan yang ketat, reformasi kebijakan perdagangan, dan edukasi konsumen.

Generasi Z dapat menjadi agen perubahan dengan memilih merek yang bertanggung jawab, mendukung mode berkelanjutan, dan mengurangi pembelian impulsif. Jika mereka mengarahkan pilihan konsumsi ke arah yang lebih sadar lingkungan, mereka dapat membantu membangun industri fashion yang lebih berkelanjutan dan adil. Dengan pendekatan ini, masa depan yang lebih hijau dan berkeadilan dapat tercapai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun