Mengatasi Trauma: Anak-anak yang mengalami trauma sering kali merasa sulit untuk berbicara tentang pengalaman mereka. Dalam terapi bermain, media seperti kotak pasir atau menggambar digunakan untuk membantu anak memproses pengalaman traumatik secara aman.
Meningkatkan Keterampilan Sosial: Bermain juga membantu anak mengembangkan kemampuan berinteraksi dengan orang lain. Melalui permainan yang melibatkan kerja sama atau peran, anak belajar memahami perspektif orang lain dan meningkatkan empati.
Mengurangi Kecemasan dan Stres: Aktivitas bermain yang terarah dapat membantu anak meredakan ketegangan emosional. Misalnya, bermain dengan cat air atau plastisin dapat memberikan efek relaksasi dan menenangkan.
Pelaksanaan Terapi Bermain
Terapi bermain biasanya dilakukan oleh terapis yang telah terlatih. Prosesnya meliputi asesmen awal untuk memahami kebutuhan anak, pemilihan media bermain yang sesuai, serta sesi bermain yang berlangsung selama 30-50 menit. Terapi ini dapat dilakukan secara individual atau kelompok, tergantung pada kebutuhan anak.
Bermain sebagai terapi adalah pendekatan yang efektif untuk mendukung kesehatan mental anak. Dengan memberikan ruang bagi anak untuk mengekspresikan diri melalui aktivitas bermain, terapi ini membantu mereka mengatasi berbagai tantangan emosional dan psikologis. Selain itu, terapi bermain juga mendukung perkembangan sosial dan emosional anak secara keseluruhan, menjadikannya alat penting dalam intervensi psikologis anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H