Mohon tunggu...
Teuku Amnar Saputra
Teuku Amnar Saputra Mohon Tunggu... Human Resources - Guru BK dan DLB

Menulis untuk bahagia dan mencoba bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bermain sebagai terapi untuk anak

7 Januari 2025   22:30 Diperbarui: 7 Januari 2025   22:30 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh Cheryl Holt dari Pixabay

Mengatasi Trauma: Anak-anak yang mengalami trauma sering kali merasa sulit untuk berbicara tentang pengalaman mereka. Dalam terapi bermain, media seperti kotak pasir atau menggambar digunakan untuk membantu anak memproses pengalaman traumatik secara aman.

  • Meningkatkan Keterampilan Sosial: Bermain juga membantu anak mengembangkan kemampuan berinteraksi dengan orang lain. Melalui permainan yang melibatkan kerja sama atau peran, anak belajar memahami perspektif orang lain dan meningkatkan empati.

  • Mengurangi Kecemasan dan Stres: Aktivitas bermain yang terarah dapat membantu anak meredakan ketegangan emosional. Misalnya, bermain dengan cat air atau plastisin dapat memberikan efek relaksasi dan menenangkan.

  • Pelaksanaan Terapi Bermain

    Terapi bermain biasanya dilakukan oleh terapis yang telah terlatih. Prosesnya meliputi asesmen awal untuk memahami kebutuhan anak, pemilihan media bermain yang sesuai, serta sesi bermain yang berlangsung selama 30-50 menit. Terapi ini dapat dilakukan secara individual atau kelompok, tergantung pada kebutuhan anak.

    Bermain sebagai terapi adalah pendekatan yang efektif untuk mendukung kesehatan mental anak. Dengan memberikan ruang bagi anak untuk mengekspresikan diri melalui aktivitas bermain, terapi ini membantu mereka mengatasi berbagai tantangan emosional dan psikologis. Selain itu, terapi bermain juga mendukung perkembangan sosial dan emosional anak secara keseluruhan, menjadikannya alat penting dalam intervensi psikologis anak.

    Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
    Lihat Pendidikan Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun