Mohon tunggu...
teuku.muhammad nurdin
teuku.muhammad nurdin Mohon Tunggu... -

Sebagai guru sejarah yang suka membaca dan menulis apa saja yang berguna bagi semua.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Polri Janji Selidiki Video dugaan Penganiayaan oleh Densus 88!

2 Maret 2013   16:31 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:26 1346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gambar:Kompas.Com Beberapa  ormas islam  hari Kamis,28 Februari 2013  melaporkan kepada Mabes Polri  video dugaan penganiayaan yang di lakukan oleh Detasemen khusus(Densus 88) terhadap  tersanagka teroris selama ini di Indonesia.Video kebiadaban yang diduga di lakukan oleh Densus 88 itu sudah beredar luas di dunia maya sehingga jika  hal itu benar terjadi,maka sangat memalukan aparat kepolisisan Indonesia.Karena hal yang semacam itu  bukan yang pertama sekali terjadi ,akan tetapi sebelumnya juga pernah terjadi terhadap para tahanan politik di Papua. Video  kekejaman yang diduga  dilakukan oleh Densus 88 itu ,namun perlu diselidiki dan diusut  dengan tuntas karena bisa saja para pelaku tersebut  menggunakan seragam mirip Densus 88 atapun  mirip dengan seragam Brimob seperti  tergambar sangat  jelas dalam vedeo tersebut.Terkait masalah pelanggaran hak asasi manusia berat itu.Din Syamsuddin mengharapkan pihak kepolisisan  akan dengan serius menindak lanjutinya,ujarnya hari kamis 28 Februari di mabes Polri Jakarta. Video yang berdurasi selama 13,55 menit tersebut berisi kekejaman para pelaku  yang berseragam mirip Densus 88 dan juga ada yang berseragam mirip Brimob ,dimana mereka  terlihat menyiksa  para  tahanan yang diduga teroris tersebut.Para pelaku  kekejaman itu terlihat menteng senjata  laras panjang,yanag pada  menit-menit  pertama dalam vedeo itu terlihat  pata  tahan yang duduga teroris itu  bertelanjang dada yang tangannya terikat.Mereka semuanya berada di tanah lapang dengan tanpa memakai baju.       

1362241079743637880
1362241079743637880
Gambar:Tempo.Co Berikutnya  terlihat  para pelaku kebiadaban tersebut yang berseragam hitam-hitam menggiring  seseorang  dengan tangan terborgol  berjalan menuju tanah lapang sendirian,dan  kemudian  terdengat suara petugas menyuruh  membuka celana.Segera  orang yang terborgol tanagannya sambil  membungkuk membuka celananya,lalu kemuidian  terlihat sudah berdiri dan berjalan kembali ke lapangan namun  tiba-tiba saja  tersungkur oleh  tembakan didada  tembus kepunggung.daalam video itu terlihat jelas sekali,meskipun dia sudah bersimbah darah tetapi masih  dipaksa berjalan ke lapangan. Orang itu diketahui bernama Wiwin jawabannya sendiri saat di periksa dalam kondisi bersimbah darah tersebut,bahkan petugas polisi itu  mengingatkannya pula bahwa Wiwin sebentar lagi akan mati maka beristighfarlah. Wiwin itu  rupanya masih hidup ,yang rencananya akan di mintai keterngannya terkait video tersebut. Menurut  Staff Khusus Silaturrahmi  Ormas Lembaga Islam,Mustafa Nahrawardaya bahwa  vedeo itu mirip dengan video yang diserahkan oleh tokoh agama kepada Kap[olri,Jenderal Timur Pradopo kamis 28 Februari 2013.Dan menurut Mustafa pula,bahwa   mereka memiliki empat video  mengenai kekerasan kepolisian terhadap tahanan yang diduga teroris tersebut. Sebenarnya terkait pelanggaran HAM berat juga perlu diselidiki bukan hanya masalah video  tersebut, tetapi semestinya  perlu diungkap dengan jelas juga  berbagai pelanggaran HAM berat menjelang runtuhnya rejim Orde baru,seperti penghilangan paksa terhadap para aktifis pro demokrasi tahun 1997-1998 yang  melibatkan Danjen Kopassus waktu  itu Prabowo Subiyanto,ataupun Wiranto terkait penembakan terhadap mahasiswa jagorawi 1 dan 2 ataupun Trisakti .dan banayak lainnya pelanggaran HAM yang dilakukan oleh aparat keamanan Indonesia,mulai dari Aceh diujung barat sampai Papua diujung Timur.Kita tunggu bagaiamana solusinya,baru kemudian  dimulai dengan  kebiadaban di Tanjung Priuk,Talang Sari,Beutong Ateuh,Munir,Sampang dan sebagainya.Terkait masalah pelanggaran HAM itu Komisi Tinggi HAM PBB,Novi Piley  sudah mendesak SBY untuk segera mengungkapkannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun