Sejalan dengan cita-cita saya untuk  membuat pojok baca di rumah dan keikutsertaan saya dalam kegiatan literasi, akhirnya Alloh memberikan jalan. Saya bisa mengenal Forum Taman Bacaan Masyarakat (Forum TBM) Kab. Kuningan yang memberikan ruang bagi saya untuk bisa ikut bergiat dalam literasi. Forum TBM Kab. Kuningan banyak memberikan informasi kepada saya tentang adanya berbagai kegiatan literasi diantaranya Pelatihan Menulis bersama Duta Baca Indonesia yaitu Mas Gol A Gong yang mendorong saya untuk menulis buku antologi pertama.Â
Kemudian Forum TBM Kab. Kuningan pun memberikan peluang saya untuk membuka TBM di desa tempat saya tinggal yaitu Desa Kertawirama Kec. Nusaherang dan ada informasi lain yang membuat saya semakin tertarik dengan literasi yaitu Lomba Keluarga Literasi Kab. Kuningan Tahun 2021. Inilah pertama kali saya mengetahui kalau di Kab. Kuningan ada lomba keluarga literasi yang telah berlangsung kurang lebih sejak tahun 2017 (dalam hati saya bertanya-tanya... ke mana saja saya selama ini, sampai saya nggak mengetahui suatu event yang bisa mengikutsertakan seluruh anggota keluarga di dalamnya). Keingintahuan saya terhadap lomba yang satu ini membuat semangat saya berpacu dengan memberikan semangat pula kepada anak dan suami di rumah.
Lomba Keluarga Literasi Kab. Kuningan Tahun 2021 merupakan lomba pertama kami yang diikuti. Alhamdulillah kami sekeluarga masuk nominasi untuk visitasi keluarga literasi. Banyak kekurangan yang dilakukan oleh kami dalam mengikuti event yang pertama ini. Tetapi tidak menyurutkan kami untuk terus belajar.Â
Setelah mengikuti lomba keluarga literasi tahun 2021, kami melanjutkan program untuk membuka pojok baca di rumah. Niat kami luruskan dan luaskan untuk membuka pojok baca menjadi membuka Taman Bacaan Masyarakat (TBM). Dengan bantuan dari Forum TBM Kab. Kuningan akhirnya dalam jangka waktu 1 bulan tepatnya bulan November 2021 bertepatan dengan Hari Guru Nasional yang di selenggarakan di SMK Negeri 1 Kuningan, kami mendapatkan Surat Izin pendirian TBM Rumah Baca Pustaka Redila Desa Kertawirama.
Sejak itu kegiatan literasi kami tidak hanya dilakukan oleh kami sekeluarga namun melibatkan seluruh masyarakat di lingkungan kami. Mulai dari anak-anak yang mau belajar dan berkegiatan bersama di rumah baca. Mengikutsertakan ibu-ibu sekitar dan para inohong desa yaitu bersama  PKK, ibu-ibu KWT (Kelompok Wanita Tani), para remaja dan berkolaborasi pula dengan mahasiswa KKN dalam berbagai kegiatan literasi berdasarkan 6 literasi dasar yaitu literasi baca tulis, numerasi, finansial, sains, budaya kewargaan dan literasi digital.Â
Kami melakukan kegiatan literasi masih bertahap, literasi baca tulis yang dilakukan dengan pendekatan kepada anak-anak untuk menumbuhkembangkan kemampuan dan minatnya akan baca tulis; literasi numerasi yang dilakukan dengan melakukan beberapa pendataan buku-buku yang dimiliki di rumah baca, jumlah pengunjung dan keberminatan ke rumah baca dan beberapa pendataan lainnya seperti jumlah para yatim dhuafa serta beberapa umkm yang memiliki potensi di lingkungan terdekat kami; untuk literasi finansial kami masih dalam tahap pendekatan dan perencanaan untuk pengembangan umkm yang dilakukan oleh rumah baca dengan membuat beberapa produk rumahan hasil olahan dari limbah rumah tangga dan konveksi (seperti ecobric dan kain ceumpal); literasi sains kami pun masih dalam tahap awal yaitu dengan pembuatan ecoenzym dan budidaya magot; literasi budaya kewargaan kami melakukan pendekatan dengan tokoh masyarakat untuk mengenal kebudayaan dan sejarah di desa kami; dan untuk literasi digital kami melakukan pemahaman terutama untuk anak-anak dalam penggunaan gadget yang bermanfaat seperti dengan penggunaan gadget untuk media pembelajaran di rumah baca salah satunya dengan menonton video pembelajaran yang menarik dan edukatif.Â
Usia TBM Rumah Baca Pustaka Redila desa Kertawirama masih sangat bayi boleh dikatakan seperti itu, namun memiliki mimpi dan harapan ke depannya dapat selalu memberikan dan menebarkan kebaikan di mana pun kami berada walau sekecil apapun yang kami mampu lakukan. Walaupun banyak hambatan dan tantangan, sedikit yang mendukung bahkan banyak yang mencibir, tapi langkah kami tak kan pernah terhenti namun terus berlari walau harus tertatih , terseret dan terjatuh. Kami akan bangkit dan terus melaju ke arah yang kami tuju.
Berbagai kegiatan dalam keseharian selalu kami lakukan bersama. Saat lengkap maupun tidak lengkap keberadaan kami di rumah, Â kami akan selalu saling memotivasi, memberikan dukungan dan semangat diantara kami. Demikianlah kami dalam keluarga, bagaikan lilin kecil yang memberi cahayanya untuk yang lainnya. Saling memberikan cahaya kebahagiaan dan keceriaan serta mendukung apapun yang terbaik bagi kami sekeluarga.
Lilin kecil yang menjadi simbol keluarga kami merupakan sikap berbagi dari kami dalam berbagai hal yang kami miliki tidak hanya untuk kami sekeluarga tapi bagi siapapun yang berhak menerima dan mau menerimanya, terutama bagi mereka yang mau terus bertafakur atas hidup yang telah diberikan oleh Yang Maha Hidup. Seyogyanya kami hanyalah titipan dari  Yang Maha Pemilik Segalanya.
Lilin kecil yang menjadi simbol keluarga kami untuk terus berusaha bersama saling memberikan cahaya kebaikan di mana pun kami berada merupakan sebuah quote yang disampaikan oleh salah seorang pegiat literasi yaitu Ketua Forum TBM Pusat yang bernama Kang Nero Taufik. Dalam kegiatan Kemah Literasi Jawa Barat yang diselenggarakan oleh Forum TBM Jawa Barat di Kiara Payung Sumedang pada tanggal 2-4 September 2022, beliau menyampaikan sebuah quote yang membuat kami para relawan literasi menjadi siap bangkit dan  semangat untuk mengobarkan semangat literasi di mana pun kami berada, quote tersebut adalah "Lampu besar di kota tidak akan mampu menerangi seluruh nusantara, namun lilin-lilin kecillah yang akan menerangi setiap desa di negeri ini" sambil menunjuk kepada kami para relawan dan pegiat literasi se-Jawa Barat yang sedang berkumpul mengikuti kegiatan Kemah Literasi Jawa Barat tersebut (salah satu diantaranya adalah saya yang duduk bersama dengan mereka). Sepulangnya dari Kemah Literasi Jawa Barat tersebut, oleh-oleh terbesar saya untuk keluarga dan lingkungan saya ini adalah sebuah lilin kecil yang akan saya tularkan cahayanya untuk keluarga dan lingkungan di manapun saya berada.
Semangat kami terutama dalam kegiatan literasi yang akan selalu saling memberikan motivasi untuk terus berkegiatan dan berkarya nyata dalam lingkungan keluarga maupun lingkungan sekitar kami yaitu dengan mendirikan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) "Rumah Baca Pustaka Redila" yang kami rintis dan kelola secara sukarela sejak 10 Oktober 2021. Semangat kami untuk terus memberikan cahaya di mana pun berada melalui literasi menjadikan kami sekeluarga berupaya terus guna "Tingkatkan Literasi Keluarga Wujudkan Keluarga Sehat, Cerdas, Berkualitas, Bahagia dan Sejahtera"(tema yang diusung dalam Lomba Keluarga Literasi Kab. Kuningan Tahun 2022).