Mohon tunggu...
Tety Ayu Islami
Tety Ayu Islami Mohon Tunggu... Penulis - Aku adalah abu-abu tak hitam juga tak putih

Mencintai tak harus memiliki, masing-masing punyai caranya sendiri untuk ungkapkan rasa cinta.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Setelah Kepergian Ibu II

14 Juni 2023   23:57 Diperbarui: 15 Juni 2023   00:02 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bu,aku tak tahu bagaimana mesti merasa

Tiap detik waktu adalah darah yang terus mengalir

Tontonan yang tak harusnya ada
Berpacu terus menerus membuat sesak di dada

Setelah kepergianmu, aku tak tau bagaimana merasa
Dunia begitu berubah. Yang ada menjadi tiada
Yang tumpul menjadi tajam
Tawa menjadi luka

Kepergianmu, menanggalkan kenangan yang tak terhingga
Merangkum setiap tawa tercipta
Menghapus segala lara yang ada
Tapi Bu, semua berubah
Dunia tak lagi bersama
Hampa tersisa

Aih, Bu. Aku sampai lupa
Kita semua diuji dalam hal segala
Pernyataannya; sanggupkah atau berbalik arah?

Hahaha
Aku memang alpa Bu,
Bukankah dunia tempat yang paling hina dan hanya Senda gurau saja
Lalu kenapa orang-orang memilih untuk berbalik arah?

Maaf Bu, aku hanya ingin menyerah
Sekali saja
Aku lelah

Catatan Senjani; Tety Ayu, 23:35 Juni 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun