Tangan Tira gemetar saat dia mengambil barang-barangnya dan berlari menuju lift. Bisikan itu mengikutinya, semakin keras dan mendesak. Pintu lift sepertinya butuh waktu lama untuk ditutup, dan ketika itu terjadi, dia melihat bayangan bergerak ke arahnya, mengulurkan tangan hantu.
Perjalanan turun sangat lambat, setiap detik terasa seperti selamanya. Ketika pintu akhirnya terbuka, Tira menghambur ke lobi dan berlari menuju pintu keluar. Dia tidak berhenti sampai dia berada di luar dengan aman, terengah-engah di bawah langit malam yang dingin.
Saat dia melihat kembali ke gedung, dia melihat sesosok tubuh berdiri di jendela, mengawasinya. Dia kemudian tahu bahwa cerita itu benar. Kantor itu berhantu, dan banyak hantu yang merenggut nyawanya sebelum dirinya.
Tira tidak pernah kembali ke gedung itu, tapi dia menulis tentang pengalamannya, memperingatkan orang lain untuk menjauh. Kantor berhantu itu tetap menjadi tempat yang gelap dan kosong, rahasianya terkunci bersama roh-roh yang tinggal di dalamnya.
Sekian.
*saya newbie mohon bantu komentarnya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H