Mohon tunggu...
Tety Thea
Tety Thea Mohon Tunggu... wiraswasta -

?

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Bojongloaku

9 Maret 2011   00:49 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:57 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_82293" align="alignnone" width="300" caption="bojongloa,ciasem subang"][/caption]

Bojongloa,adalah sebuah kampung kecil di Desa.Jatibaru yang tak terlalu banyak di'jamah orang',kampung yang secara geografis masuk ke dalam wilayah kab.Subang ini berada disudut kec.ciasem.
Subhanallah...
Hidup dikampung,benar-benar Tiis ceuli herang mata(dari bahasa sunda,yang artinya:dingin telinga bening mata)maksud dari peribahasa itu kurang lebih:aman,tenang,damai dan tentram.
Selain tanahnya yang subur dan udaranya yang segar,para penghuni kampungnyapun sangat ramah. Sikap silih asah,silih asih dan silih asuh seakan sudah menjadi 'menu' wajib dalam keseharian warga.
Tanahnya yang subur,otomatis membuat warga (yang mayoritas bermata pencaharian sebagai petani)merasa semakin betah dan enggan meninggalkan kampung.
Kampung ini diapit dua sungai(sungai ciasem dan sungai citapen),untuk bisa terhubung dengan kampung-kampung lainnya,warga difasilitasi 2 buah jembatan gantung(yang kondisi dari salah satunya sangat memprihatinkan,dan untuk menyeberanginya cukup memicu adrenalin.khususnya bagi yang merasa takut akan ketinggian).
Dulu,sungai-sungai itu biasa digunakan warga untuk mandi,mencuci dll.tapi kini sungai itu tak lagi aman,selain tingkat kedalamannya yang semakin bertambah,laporan dari beberapa warga yang mengaku sempat melihat seekor buaya pun semakin menambah keengganan warga untuk 'bersahabat' lagi dengan sungai itu.

mungkin bagi sebagian orang, hidup diperkampungan adalah hal yang memalukan,bahkan ada juga yang merasa gengsi karena telah dilahirkan dikampung.tapi bagi saya pribadi (yang dilahirkan dan dibesarkan di kampung ini),rasanya tak mudah untuk melupakan begitu saja.
Semoga kampungku semakin sejahtera...
InsyaAllah....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun