Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - hanya ibu rumah tangga biasa

Hobby sederhana: membaca, menulis, memasak, travelling

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Sering Rapat dari Kafe ke Kafe, Empat Sekawan Ini Dirikan Humble Baker

3 Februari 2025   18:32 Diperbarui: 3 Februari 2025   22:55 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Empat sekawan: Indrawan Gunawan, Deddy Corbuzeir, Ibnu Pratama, Rex Marindo (dokumen pribadi)


Tersebutlah kisah empat sekawan. Indrawan Nugroho, Rex Marindo, Ibnu Pratama, dan Deddy Corbuzier. Deddy Corbuzier artis? Iya, Deddy yang terkenal dengan podcast "Close the Door" itu.

Empat sekawan ini sering kumpul-kumpul di kafe sambil menyeruput teh hangat beragam varian atau kopi panas berbagai jenis rasa. Tidak lupa camilan berupa snack, kue-kue atau roti. Tentu saja diselingi dengan tawa khas para lelaki.

Selama hampir dua tahun, empat sekawan ini melakukan rutinas di waktu menjelang senja. Dari satu kafe ke kafe lain. Bukan sekedar hang out atau melepas penat. Melainkan juga rapat atau meeting ngobrolin bisnis yang kira-kira peluang pasarnya masih terbuka lebar.

"Rasanya kok aneh ya setiap ketemuan dari kafe ke kafe, kenapa tidak bikin kafe sendiri aja yang juga bisa dinikmati banyak kalangan", begitu barangkali obrolan yang mengalir di antara empat sekawan itu.

"Kami punya kantor tapi tidak pernah rapat di kantor, tapi milih di cafe. Dari sering kumpul, akhirnya kami bersepakat membangun usaha bakery ini," ungkap Indrawan Nugroho.

Akhirnya tercetuslah ide untuk membuka usaha bakery dan cakery yang diberi nama Humble Baker. Mengapa bakery karena empat sekawan ini melihat pasar bakery di Indonesia dibanjiri oleh merek-merek dari luar negeri. Padahal, merek-merek lokal juga menjanjikan dan tidak kalah berkualitas dengan roti negara lain.

Empat sekawan ini punya peran dengan keahliannya masing-masing dalam melahirkan Humble Baker ini. Ya, sesuai dengan kapasitas mereka, pastinya.

Sebut saja Dr. Indrawan Nugroho, yang seorang corporate innovation consultant,
Rex Marindo yang menjadi penggagas dan konseptor Humble Baker, Chef Ibnu Pratama sebagai pencipta resep yang juga kepala produksi Humble Baker, dan... Deddy Corbuzeir yang menjadi salah satu investor.

Humble Baker ini pun resmi membuka gerai pertamanya di Jalan Wolter Mongonsidi, Jakarta Selatan, diluncurkan pada Kamis 30 Januari 2025. Ini berarti, industri bakery dan cakery di Indonesia  kedatangan pendatang baru dengan visi dan misi yang kuat.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Mengapa diberi nama Humble Baker? Karena ternyata orang-orang di balik gerai roti itu ya humble alias rendah hati sebagaimana arti dari "humble". Di mana letak humble-nya? Selain menjual produk roti dan kue artisan secara ritel, juga menawarkan solusi bisnis bagi siapa saja yang ingin berbisnis bakery dan cakery.

"Karena di sini juga bukan hanya sekedar menjual roti dan kue tapi juga memproduksinya. Jadi, kami mempersilakan buat siapa saja yang ingin membeli produk di sini lalu menjualnya dengan merek sendiri. Bebas. Tidak ada paksaan harus dengan memakai merek yang sama," Dr. Indrawan menjelaskan.

Dengan demikian, pelaku industri F&B dapat fokus pada pengembangan usaha. Nah, Humble Baker yang menangani produksi roti dan kue berkualitas tinggi untuk mereka. Jadi, mereka tidak perlu disibukkan dengan harus mencari bahan-bahan berkualitas atau dipusingkan membeli alat-alat produk roti sementara modal belum mencukupi. 

So, hemat waktu, hemat tenaga, hemat modal. Enak, kan? Seenak rasa roti dan kue artisan.  Tinggal menjual saja. Tentunya juga memikirkan bagaimana mengembangkan usaha menjadi lebih baik dan lebih menguntungkan. Jadi lebih fokus, begitu.

Itu berarti, dengan dukungan ekosistem industri F&B yang luas, industri bakery dan cakery memiliki fondasi kuat untuk
berkembang lebih cepat melalui akses modal, rantai pasok yang efisien, serta kualitas SDM yang mumpuni.

Mengapa demikian, karena empat sekawan ini ingin menjadikan Indonesia sebagai tuan rumah di negeri sendiri dalam  industri bakery dan cakery artisan.  Bukan hanya sebagai pasar, tetapi juga sebagai produsen berkualitas tinggi.

Mereka ingin roti artisan yang diproduksinya dapat mengisi celah pasar yang selama ini belum banyak digarap secara optimal. Artisan sendiri berarti roti yang dibuat menggunakan bahan-bahan lokal dan teknik tradisional. Istilahnya handmade.

Ya, pokoknya empat sekawan ini berambisi menghadirkan produk roti dan kue berkualitas tinggi yang dapat dinikmati oleh lebih banyak kalangan. Terutama dengan spesialisasi pada sourdough, whole wheat, pumpkin doughnuts, dan premium cake.

"Kami ingin menunjukkan bahwa merek lokal juga bisa memiliki kualitas tinggi, rasa autentik, dan daya saing yang kuat di industri ini. Tidak kalah dengan buatan luar negeri," katanya lagi.

Dengan model bisnis seperti itu, Rex Marindo meyakini akan memungkinkan produk bakery artisan berkualitas tinggi tersebar lebih luas dan dapat dinikmati oleh masyarakat di seluruh Indonesia.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Terlebih Sourdough-based Bakery, Pumpkin Doughnuts, dan Premium Cake, tidak hanya memiliki cita rasa khas artisan, tetapi juga lebih sehat. Harganya pun bersahabat.

"Artisan bakery itu tidak hanya soal roti atau rasa. Ini tentang seni dan keahlian yang dituangkan dalam setiap produk. Dengan bahan seperti labu kuning dan madu lokal, kami menciptakan rasa yang autentik dan lebih sehat," kata Chef Ibnu Pratama, sebagai pencipta resep dan kepala produksi Humble Baker, saat sesi demonstrasi baking.

Dikatakan, pemilihan bahan baku dan proses pengolahan menjadi faktor kunci dalam menciptakan produk signature pastry. Pihaknya memilih bahan-bahan berkualitas tinggi dan mengolahnya menggunakan teknik khusus sehingga memungkinkan produk memiliki karakteristik yang khas.

Sourdough-based Bakery, misalnya, dibuat melalui proses fermentasi yang membutuhkan waktu lebih dari 1 hari sehingga menghasilkan tekstur yang khas dan cita rasa premium. Atau Pumpkin Doughnuts yang tidak saja lezat dan unik secara rasa, tetapi juga lebih sehat.

Produk ini menggunakan bahan alami yaitu pumpkins atau labu kuning yang kaya akan vitamin A, serat, dan antioksidan yang sangat baik untuk kesehatan.

Deddy Corbuzier yang menjadi salah satu investor, menuturkan mengapa diberi nama Humble Baker agar mudah memasuki pasar internasional. Mantan presenter Hitam Putih Trans 7, itu ingin brand ini menjadi brand bakery yang diperhitungkan di tingkat nasional, bahkan internasional.

"Nama yang mudah dipahami pasar global ya, harus berbahasa Internasional. Suka tidak suka, ya begitu. Bukan berarti tidak menghargai bahasa Indonesia," kata Deddy dengan senyum khasnya.

Dalam grand launching itu, para undangan berkesempatan melihat langsung proses produksi melalui Production Facility Tour yang memberikan wawasan mendalam
tentang bagaimana Humble Baker menjaga standar kualitasnya.

Ya, kita doakan saja semoga impian empat sekawan ini segera terwujud. Tentu saja demi mengharumkan nama Indonesia di mata dunia. Masyarakat kita juga tidak perlu harus ke gerai negara lain untuk sekedar menikmati roti dan kue artisan. Indonesia juga punya lho!

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun