Harus diingat setiap bentuk wajah memiliki teknik pengaplikasian blush on yang berbeda. Standar teknik blush on yang biasa diaplikasikan di wajah bulat, misalnya, bisa tidak cocok dipakai di wajah tirus.
Karena wajah saya cenderung oval, maka saya aplikasikan blush on dengan cara memutar dari bagian tengah pipi ke arah atas menuju arah pelipis mata kemudian kembali lagi ke bagian tengah pipi. Agar wajah terlihat lebih segar, bisa menambahkan sedikit blush on pada tulang hidung.
Penggunaan blush on ini bisa dengan menggunakan jari, blush brush, atau makeup sponge. Tekan-tekan pelan agar hasilnya natural. Tidak perlu khawatir ketebalan karena akan tertutupi oleh bedak.
Selanjutnya memakai bedak. Tuang bedak pada punggung tangan. Usapkan bedak dengan kuas atau powder brush berukuran besar. Kuas ini digunakan untuk membubuhkan bedak pada seluruh wajah. Powder brush yang tepat dapat membantu mendapatkan hasil makeup yang halus dan natural.
Aplikasikan bedak dengan powder brush dari bagian terluar wajah ke dalam. Saat ingin menambahkan bedak, ambil sedikit-sedikit terlebih dahulu untuk hasil yang lebih alami.
Selanjutnya bentuk dan rapikan alis, kemudian eyeshadow, eyeliner, maskara, highlighter, terakhir lipstik atau lip tint agar terlihat segar dan tidak pucat. Taraaa, selesai deh. Para peserta terlihat memandang cermin untuk memastikan hasilnya bagus atau tidak.
Para peserta terlihat senang dengan kegiatan ini. Senyum-senyum sumringah mengembang. Mereka terlihat cantik alami. Terlihat lebih muda dari usianya. Seakan tidak percaya dengan hasil kelas beauty yang diikuti.
Selesai dandan, para peserta pun berfoto dengan masing-masing para pendamping. Mungkin sebagai laporan. Alat makeup yang dibagikan boleh dibawa pulang oleh para peserta, kecuali bandana dan kain penutup dada.
Menurut saya, acara ini sangat bermanfaat. Saya yang tidak bisa dandan dan sangat jarang dandan, akhirnya mendapatkan ilmu dari pakarnya bagaimana merias wajah untuk kegiatan sehari-hari. Bisa saya terapkan juga jika saya ada kegiatan yang lebih resmi. Atau bisa berbagi ilmu dengan ketiga anak saya yang kesemuanya perempuan.
Saya sendiri penyintas kanker payudara. Saya mendapatkan informasi kegiatan ini dari group WhatsApp KPKD Seroja -- Komunitas Peduli Kanker Depok Sehat Rohani dan Jasmani, yang dishare oleh pengurus KPKD.Â