Begitu pula dengan musik lagu The Magnificient Seven, Allegro from Sonata, Bengawan Solo, James Bond Theme, Skyfall, Popular, New York New York, Minuet, A Million Dreams, Medley Lagu Daerah, dan Radetsky March, meski dibawakan oleh anak-anak dan remaja, namun sukses menghipnotis pengunjung. Terlebih ketika alunan musik berakhir dengan irama menghentak khas orchestra yang membahana.Â
Kang Purwa yang menjadi konduktor, sebelum membawakan musik-musik tersebut selalu menjelaskan kepada penonton jenis musik yang dimainkan dan alasan mengapa musik ini dipilih. Setelah itu, Kang Purwa memimpin pertunjukan dengan gerakan tangan.
Alunan musik dari berbagai jenis alat musik ini pun membuat harmoni indah. Membangun good mood penonton. Kombinasi ini jelas memberikan pengalaman musik yang memukau dan menginspirasi bagi semua kalangan. Orchestra Vaganza 2.0 tidak hanya memukau, tetapi juga menjadi simbol harmoni yang melangkah ke masa depan.
Bagi Kang Purwa, "Orchestra Vaganza 2.0" adalah bentuk apresiasi terhadap keindahan musik lintas genre dan budaya. Bahwa musik itu bukan sekedar musik. Namun, ada filosofi dari lagu yang dimainkan.
"Melalui konser ini, kami ingin menghadirkan harmoni yang tidak hanya menghibur, tetapi juga memperkaya jiwa.
Orchestra Vaganza 2.0 diharapkan menjadi momentum bagi masyarakat untuk menikmati musik dalam bentuknya yang paling indah dan penuh makna," ujar Purwa Tjaraka yang menyebut konser ini dipromotori secara mandiri oleh Purwa Caraka Music Studio.
Apa bedanya dengan Orchestra Vaganza tahun lalu? Purwa Tjaraka menjelaskan, Â konser kali ini menampilkan pendekatan baru dalam penyajian materi yang diberikan dengan lebih baik secara teknis maupun artistik. Namun, semangat yang dibawa tetap sama: menjadikan musik sebagai medium inspirasi dan kebahagiaan.
Konser kali ini juga melibatkan siswa SMKN 2 Cibinong, Bogor, Jawa Barat, yang tengah magang di PCMS. Ini adalah sekolah negeri khusus musik satu-satunya di Bogor. Sekolah yang sering disebut dengan Sekolah Menengah Musik Bogor ini lebih fokus mempelajari aliran musik klasik dan karawitan.
Acara ini menjadi pengingat bahwa musik bukan hanya soal hiburan, tetapi juga sarana untuk memperkaya jiwa dan mempersatukan masyarakat lintas budaya.
Dengan pengalaman lebih dari tiga dekade, konser musik "Orchestra Vaganza 2.0" sukses dihelat. Anak-anak yang begitu antusias mengikuti konser ini menjadi suntikan semangat untuk memberikan persembahan yang terbaik bagi penonton dan orang tua yang menyaksikan gelaran itu.
"Mereka telah berlatih intensif selama delapan bulan dengan jadwal dua minggu sekali. Latihan mereka menunjukkan peningkatan signifikan. Meskipun ada kendala waktu dan jarak, semangat mereka tidak pernah surut," ujar Purwa Tjaraka.