Film "1 Imam 2 Makmum" Tentang Suami yang Sangat Mencintai Isteri Pertama, Siap Tayang di Bioskop!

Apa yang ada di benak kita ketika membaca judul film yang satu ini: '1 Imam 2 Makmum'? Dari judul film ini sepertinya menggiring penonton bahwa film ini berkisah tentang seorang suami yang memiliki dua isteri. Inilah kesan pertama saat membaca judul filmnya.

Poster film yang menampilkan seorang pria yang diapit dua perempuan semakin mempertegas bahwa film ini bercerita mengenai suami yang berpoligami. Terlebih sosok pria di poster itu adalah aktor Fedi Nuril, yang memang selalu identik dengan film bertema demikian. Mindset penonton tentang Fedi Nuril ya memang "spesialisasinya".

Tapi ternyata, setelah film ini ditonton pada Kamis 9 Januari 2025 di XII Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, bukan tentang poligami, saudara-saudara. Judulnya memang menyeret pikiran kita bahwa ada dua perempuan yang harus rela berbagi suami. Suatu film yang tentu saja selalu diminati kaum perempuan. Nyatanya, tidak demikian.

Film ini berkisah tentang Arman (Fedi Nuril), sosok duda keren dengan satu anak semata wayang, Yasmin (Maheera Yusuf). Ia betah menyandang status duda karena ia sudah berjanji pada mendiang isterinya, Laila (Revalina S. Temat) akan tetap setia hingga akhir hayatnya.

Karena itu, selama empat tahun ditinggal wafat sang isteri, selama itu Arman menutup hatinya untuk perempuan lain. Meski, ia sosok pria mapan dan pekerja keras, namun ia lebih sibuk menenggalamkan dirinya di kamar ditemani foto-foto mendiang isterinya.

Suatu ketika, tanpa sepengetahuan Arman, ibunya, Ibu Endang (Marini Soerjosoemarno) meminang Anika (Amanda Manopo) untuk Arman. Anika sebenarnya tidak masalah menikah dengan seorang duda yang usianya terpaut 14 tahun lebih tua darinya. Terlebih, keduanya juga saling kenal. Pertanyaannya, apakah Arman mau?

Suatu ketika Sang Ibunda sakit keras dan harus dilarikan ke rumah sakit. Dokter sudah berusaha untuk menyembuhkan, namun takdir berkata lain. Sebelum ibunda menghembuskam napas terakhir, Arman diminta untuk menikahi Anika. Dan, Arman akhirnya menikahi Anika di hadapan jenazah sang Ibu. Tentu saja dengan keadaan terpaksa.

Setelah menikah, banyak keanehan yang dirasakan Anika. Mulai dari tidak adanya honey moon layaknya pengantin baru, Arman dan Anika yang tidur terpisah di kamar yang berbeda, teras kebun di lantai atas yang dibiarkan berantakan, Arman yang enggan memperkenalkan Anika kepada isteri teman-teman kantornya, hingga Arman yang enggan menjadi imam saat shalat berjamaah dengan Anika.

Dokumen pribadi

Tidak hanya itu. Kamar Arman pun selalu dikunci, yang tidak seorang pun boleh memasukinya. Termasuk anaknya dan asisten rumah tangga, Mbak Nur (Siti Fauziah yang sukses memerankan Bu Tejo dalam film Tilik). Arman sendiri yang membersihkan dan merapikan kamarnya. Arman juga yang merapikan baju-baju yang sudah disetrika.

Konflik semakin pelik ketika Anika membuka kamar Arman dan menemukan cincin kawin yang bertuliskan nama Anika tersimpan di wadahnya. Jadi, ternyata cincin kawin yang dikenakan Arman adalah cincin kawin yang bertuliskan nama mendiang isterinya.

Akhirnya, dengan perasaan kecewa, sakit hati, dan hati yang hancur, Anika pun melepas cincin kawinnya dan memutuskan meninggalkan rumah suaminya. Apakah rumah tangga yang baru dibina ini dapat diselamatkan? Apakah sad ending atau happy ending?

Bisakah seorang suami mencintai dua isteri? satu yang hadir di sisinya, dan satu lagi yang tetap hidup dalam kenangan? Mampukah Anika tetap setia dan mencintai Arman, meski sering merasa tidak dianggap? Saksikan saja sendiri filmnya yang mulai tayang pada 16 Januari 2025.

Film yang diproduksi oleh Cahaya Pictures dan Base Entertainment ini menuai berbagai respon. Sukses mencuri perhatian dengan kisah yang mengaduk-aduk emosi, terutama di kalangan ibu-ibu, para isteri, maupun kaum perempuan yang memang gampang tersentuh hatinya.

Tokoh Arman, diperankan dengan apik oleh Fedi Nuril. Sosok yang mampu membuat penonton geram dan gemas melihat tindakannya yang menyia-nyiakan Anika. Anika dianggap sebagai simbol kekuatan perempuan yang sabar, kuat, istiqomah, dan ikhlas.

Di sisi lain, Amanda Manopo juga sukses memerankan karakter Anika. Sosok yang dinilai mewakili perjuangan banyak isteri di luar sana yang harus menghadapi berbagai ujian dalam pernikahan. Tidak heran, banyak juga penonton yang merasa "senasib sepenanggungan" dengan Anika, yang sangat relate dengan kehidupan nyata.

Amanda Manopo, pemeran Anika, benar-benar menghayati perannya. Berperan sebagai Anika, Amanda merasakan betapa besar ujian kesabaran dan keteguhan hati seorang perempuan dalam pernikahan. Kesetiaan Anika diuji dengan cara yang berbeda.

Dokumen pribadi

"Ia harus belajar menerima kenyataan dan mengikhlaskan cinta yang tidak bisa sepenuhnya dimiliki. Lewat film ini, kami ingin berbagi kisah tentang bagaimana cara bertahan dan menemukan cinta kembali setelah rasa sakit. Saya sangat berharap penonton bisa merasakan emosi dan pelajaran berharga dari perjalanan Anika," tutur Amanda yang juga belajar memakai hijab untuk memerankan sosok Anika.

Uniknya, di film ini sosok Leila lebih banyak tampil dalam foto-foto yang terbingkai rapi di dalam kamar Arman. Sosoknya hadir "sesaat", hanya beberapa scene. Itu pun jelang film berakhir ketika kakak Arman memflash back percakapan Leila di pertemuan terakhirnya. Meski sesaat, tapi mampu menghidupkan film ini menjadi hidup.

Film '1 Imam 2 Makmum' ini disutradarai oleh Key Mangunsong yang juga sukses menyutradarai film 'Air Mata di Ujung Sajadah'. Film yang juga dibintangi Fedi Nuril. Film yang terinspirasi dari kisah nyata ini diproduseri oleh Fauzar Nurdin dan Aoura Lovenson Chandra. Skenarionya ditulis oleh Ratih Kumala, penulis serial 'Gadis Kretek' yang juga sukses diangkat ke layar lebar.  

Key Mangunsong selaku sutradara, menuturkan, setiap pernikahan punya perjuangan dan pengorbannya sendiri. Dan, di film '1 Imam 2 Makmum' adalah cerita tentang bagaimana menerima kenyataan, berdamai dengan duka, dan menerima cinta yang ada di hadapan kita. Ia berharap film ini dapat menyentuh hati penonton. Terutama mereka yang pernah merasakan perjuangan serupa dalam hubungan mereka.

Kehadiran pemain sinetron legendaris seperti Tommy Fadjar, Dendi Subangil, Sari Nila, Leony Fitria, Novita Angie, Irgi Fahrezi, Mona Ratuliu, Meisya Siregar, dan Indra Brasco, membuat film ini tidak hanya menghadirkan drama emosional, tetapi juga menyuguhkan momen hangat dan lucu.

Mereka adalah genk teman Arman bersama para isterinya. Kehadiran mereka menambah daya tarik bagi penggemar lama untuk bernostalgia. Kemunculan karakter Pak Supri yang diperankan oleh Fanny Fadillah cukup membuat penonton terhibur setelah melewati kisah yang mengoyak emosi. Sosok Yasmin yang menggemaskan juga membuat cerita ini semakin berwarna.

Bisa dibilang film ini adalah paket komplit yang menggabungkan drama emosional, komedi hangat, dan kisah perjuangan cinta yang penuh makna.

"Kami ingin penonton merasakan berbagai emosi dari gregetan, gemas, hingga haru, dalam satu perjalanan yang utuh. Dengan cerita yang dekat dengan kehidupan nyata, kami berharap film ini dapat menginspirasi dan menyentuh hati setiap orang yang menontonnya," kata Aoura Lovenson selaku produser.

Film ini sendiri kolaborasi bersama Base Entertainment, Cahaya Pictures, PT Surya Citra Media Tbk (SCM), Djadi Film, Legacy Pictures, Leo Pictures, Ideosource Entertainment, dan Arendi.

Saksikan perjalanan emosional Anika dan Arman dalam menghadapi dilema hidup yang penuh makna!

Dokumen pribadi