Memperingati Hari Ibu dan Hari Ulang Tahun Kongres Wanita Indonesia (Kowani) ke-96, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengadakan kegiatan Edukasi Keuangan bertema "Ibu Cerdas Keuangan, Keluarga Sejahtera Finansial", Senin 23 Desember 2024, di Gedung Dhanapala Kementerian Keuangan RI, Jakarta.
Kegiatan edukasi ini ditujukan kepada Kowani, organisasi federasi terbesar dan terlama di Indonesia. Anggotanya terdiri dari organisasi perempuan di seluruh Indonesia. Tercatat ada 103 organisasi perempuan yang menjadi anggota Kowani.
Literasi keuangan ini bagian dari Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN) terselenggara secara hybrid. Sebanyak 500 anggota Kowani hadir secara tatap muka dan lebih dari 1000 anggota Kowani hadir secara online.
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi mengatakan edukasi dalam upaya meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat, penting juga ditujukan kepada kelompok perempuan.
Mengapa? Karena perempuan berperan penting dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga. Kemampuan ibu sebagai "menteri keuangan di keluarga" yang mumpuni mengelola keuangan akan menentukan arah kesejahteraan keluarga.
"Ada istilah yang sekarang mendunia yang banyak menyebabkan anak-anak muda depresi, yaitu over-indebtedness. Sebenarnya kita sudah mengenal lama istilah itu, kebanyakan utang. Jadi bagaimana kita mengajarkan anak-anak supaya tidak konsumtif kalau tidak dimulai dari ibu-ibu. Makanya kenapa itu penting," tegasnya.
Dalam kesempatan itu, ia juga mengingatkan bahayanya fenomena 'fear of missing out' atau fomo, terutama saat individu tergabung dalam suatu komunitas, yang mendorong masyarakat pada perilaku konsumtif.
Juga yang tidak kalah bahayanya yaitu 'fear of other people's opinion' atau fopo, yaitu ketakutan individu terhadap penilaian orang lain atas dirinya jika tidak memiliki barang-barang tertentu. Ini yang menyebabkan kemudian banyak orang terjebak ke dalam over-indebtedness tersebut.
"Ibu-ibu adalah SDM yang harus kita perkuat. Kalau ibu-ibu pintar, ibu-ibu terliterasi, terinklusi, bisa menggunakan produk jasa keuangan, Insya Allah ini juga salah satu program untuk pengentasan kemiskinan," lanjut Friderica yang akrab disapa Kiki ini.
Kiki juga mengimbau masyarakat, khususnya perempuan, untuk selalu berhati-hati pada penawaran pinjaman online ilegal dan penipuan berkedok investasi.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifatul Choiri Fauzi dalam kesempatan itu menyampaikan pihaknya mendukung kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mendorong pemberdayaan ekonomi perempuan, terutama dalam hal literasi keuangan.
"Kami percaya pemberdayaan ekonomi perempuan akan menciptakan keluarga yang sejahtera, yang menjadi fondasi bagi kemajuan bangsa. Perempuan yang cerdas dalam mengelola keuangan keluarga turut menciptakan stabilitas dan kesejahteraan yang akan mendorong kemajuan Indonesia menuju bangsa yang lebih sejahtera dan berdaya saing," ucapnya.
Menteri Arifatul meyakini pengetahuan perempuan mengenai pengelolaan keuangan akan membantu perempuan membuat keputusan pemanfaatan keuangan keluarga secara cerdas, sehingga dapat menjaga stabilitas keuangan keluarga dan berdampak pada penciptaan masyarakat berkualitas.
Ketua Umum Kowani Nannie Hadi Tjahjanto, SH menyampaikan apresiasi kepada OJK yang telah menyelenggarakan kegiatan edukasi keuangan bagi anggota organisasi yang dipimpinnya. Kowani berkomitmen untuk terus mendukung program perempuan berdaya menuju Indonesia emas tahun 2045.
"Kami percaya perempuan adalah kunci kemajuan bangsa. Memperkuat solidaritas dan kerja sama menjadikan perempuan Indonesia semakin berdaya sehingga dapat menciptakan masa depan yang lebih cerah dan berkelanjutan untuk bangsa kita," kata Nannie.
Menurutnya, keberhasilan perempuan dalam mengelola keuangan keluarga secara bijak, tidak hanya memberikan dampak positif bagi kesejahteraan keluarga, tetapi juga memperkuat perekonomian nasional.
Ia mengatakan keluarga memegang peranan penting dalam mencetak generasi yang berkualitas. Ketahanan keluarga dari sisi ekonomi juga penting. Karena tanpa ekonomi yang baik, ketahanan keluarga bisa menjadi rapuh.
Dalam kesempatan itu, OJK bekerja sama dengan Kowani serta Kementerian PPPA dalam rangka meningkatkan literasi keuangan masyarakat, menunjuk enam perempuan yang menjadi duta literasi keuangan yang mewakili enam wilayah di seluruh Indonesia -- Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara (Nusra), Maluku dan Papua.
Keenam perempuan tersebut yaitu Rosriani Gea (Wanita Katolik Republik Indonesia), Enita Adya Laksmita dari (Wanita Keluarga Besar Putra-Putri Polri), Pia Feriasti Megananda (Keluarga Besar Wirawati Catur Panca), Triana Wulandari (Cahaya Ladara Nusantara), Rosa Ocha Muhammad (Perwanas/Pergerakan Wanita Nasional Indonesia), dan Anita Kalopaking (Yatnawati Kartini).
Para Duta Literasi Keuangan ini diharapkan mampu mengedukasi kaum ibu, salah satunya agar keluarga tidak masuk ke dalam jebakan keuangan ilegal seperti pinjaman daring (pindar) ilegal dan judi daring. Karena ketidaktahuan, anak-anak kerap terjebak menggunakan produk-produk keuangan ilegal.
Kegiatan juga diisi dengan peluncuran kampanye Se-Abad KOWANI 2028: "Kowani Tanpa Batas dan Berkelanjutan" serta showcasing berbagai produk olahan kelapa dari UMKM binaan Kowani. Ulang tahun Kowani sendiri bertema "Perempuan Menyapa, Perempuan Berdaya, Menuju Indonesia Emas 2045".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H