Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - hanya ibu rumah tangga biasa

Hobby sederhana: membaca, menulis, memasak, travelling

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Peringati Hari Ibu Nasional, 1000 Perempuan Siap Pilah Olah Sampah

22 Desember 2024   22:11 Diperbarui: 22 Desember 2024   22:11 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Gerai Hijau

Setiap tanggal 22 Desember, Indonesia memperingati Hari Ibu. Tahun ini peringatan Hari Ibu Nasional ke-96 dengan tema "Perempuan Menyapa, Perempuan Berdaya menuju Indonesia Emas 2045". Tema ini mencerminkan semangat dan peran penting perempuan dalam berbagai aspek kehidupan, khususnya dalam mendukung kemajuan bangsa.

Dalam semangat memperingati Hari Ibu, Gerai Hijau bersama Pemerintah Kota Tangerang Selatan, FatHopes, dan organisasi mitra lainnya, meluncurkan gerakan "Siap Pilah Olah Sampah 1000 Perempuan", Sabtu 21 Desember 2024, di Gerai Lengkong, Tangerang Selatan, Banten.

Gerakan ini meluncur untuk menegaskan bahwa perempuan berperan sebagai pelopor perubahan dalam keberlanjutan lingkungan. Melalui program ini, kaum perempuan (di wilayah Tangsel) berupaya menciptakan kesadaran kolektif akan pentingnya pengelolaan sampah yang bertanggung jawab.

Tujuan dari gerakan "Siap Pilah dan Olah Sampah 1000 Perempuan" ini yaitu untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah sejak dari sumbernya. Juga menegaskan peran perempuan dalam menjaga lingkungan.  

Adanya program "Siap Pilah Olah Sampah 1000 Perempuan" ini mencerminkan visi besar Indonesia untuk berkontribusi pada solusi lingkungan global, yang juga sebagai bentuk dukungan terhadap tujuan keberlanjutan nasional.

Salah satu yang menjadi fokus utama program ini adalah pengelolaan minyak jelantah. Selama ini minyak jelantah memang menjadi tantangan besar di masyarakat. Jika dibuang ke tanah atau dibuang sembarangan akan merusak ekosistem tanah.

Minyak jelantah yang meresap ke dalam tanah dapat menutup pori-pori tanah, mengurangi kesuburan tanah, dan mengganggu ekosistem tanah, yang ujungnya terjadinya pencemaran lingkungan dan risiko banjir.

Dokumentasi Gerai Hijau
Dokumentasi Gerai Hijau

Melalui program ini, minyak jelantah dari rumah tangga dan pelaku usaha diolah menjadi bahan bakar rendah karbon, membawa dampak signifikan dalam upaya pengurangan emisi gas rumah kaca.

Banyak masyarakat yang belum mengetahui dampak dari membuang limbah minyak jelantah sembarangan. Banyak juga yang belum mengetahui bagaimana cara memanfaatkan limbah minyak jelantah menjadi sesuatu yang bernilai ekonomi dan memberikan manfaat terhadap lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun