Ikhlas, satu kata yang mudah diucapkan tapi sulit dilakukan. Di mulut bilang ikhlas, di hati belum tentu bisa. Antara mulut dan hati kadang masih belum satu kata. Belum seiya sekata. Itulah terkadang yang membuat terjadinya pergolakan batin.
Dalam konteks agama Islam, ikhlas sering diartikan sebagai keikhlasan hati dalam beribadah kepada Allah yang tidak mengharapkan pujian atau penghargaan dari manusia. Ikhlas juga dapat diartikan pada niat yang murni dan tulus tanpa ada motif atau kepentingan yang tersembunyi.
Keikhlasan terhadap ketetapan Allah Subhana Wa Ta'ala adalah sikap tulus dan ikhlas dalam menerima segala keputusan dan ketetapan dariNya. Baik keputusan yang menyenangkan atau yang menyakitkan hati. Seseorang yang ikhlas percaya bahwa segala yang Allah tetapkan pasti memiliki hikmah dan kebaikan yang tidak terlihat.
Film drama religi produksi Starvision "Cinta dalam Ikhlas" yang bakal tayang di bioskop mulai 27 November 2024, ini pun mengandung pesan moral seperti itu. Bahwa seseorang yang sudah dalam fase benar-benar ikhlas, Allah akan menuntunnya mengikuti skenarioNya. Hingga pada akhirnya ending dari ikhlas itu sesuatu yang tidak dapat diduga, namun berjalan seperti yang diharapkan.
Kisah cinta terpendam yang diisutradarai Fajar Bustomi ini diangkat dari novel best seller berjudul sama karya Abay Adhitya. Novel yang dirilis bertahun-tahun silam. Karena novel ini banyak mengandung pesan moral bagaimana memaknai ikhlas, yang bisa diterjemahkan secara universal, Chand Parwez Servia, sang Produser, pun mengangkatnya ke layar lebar.
Tokoh utama dalam film ini yaitu Abun Sungkar yang memerankan sosok Athar (Abun Sungkar) dan Adhisty Zara, mantan personil JKT49 yang memerankan karakter
Aurora Cinta Purnama atau Ara. Keduanya bermain begitu apik dan menjiwai. Alur cerita terlihat natural namun berhasil membuat penonton baper alias terbawa perasaan.
Athar dan Ara dipertemukan ketika sama-sama masuk ke SMA yang sama. Tatapan selama 3 detik Athar pada Ara yang cantik dan shaleha di sela kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) begitu membekas di hati Athar. Athar yang sudah kehilangan sosok ayah sejak kecil, ini merasa yakin Ara adalah jodohnya kelak.
Namun, perasaan Athar ini selama bersekolah dipendamnya. Ia belum berani mengutarakan karena masih sekolah. Temannya, Mamat atau Alif Rivelino Mamat (diperankan oleh Ahmad Hidayatullah Rahmat) menyarankan banyak hal agar Athar memantaskan diri agar bisa "selevel" dengan Ara.
Maklum, Athar anak band di sekolah, rambutnya gondrong dan petakilian. Kadang suka bolos di jam pelajaran. Ya lazimnya kenakalan anak sekolah. Tapi kenakalan Athar ini lebih karena faktor luka batin akibat kehilangan sosok ayah yang dicintai sejak ia masih kecil.