Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - hanya ibu rumah tangga biasa

Hobby sederhana: membaca, menulis, memasak, travelling

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Lima Bekal Sebelum Kembali kepada Allah Swt

9 September 2024   15:33 Diperbarui: 9 September 2024   15:42 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ustadz Heri Pramono saat memberikan tausyiah (Dokumentasi Fosil 88)

Dari Usman bin Affan ra, Rasulullah saw. bersabda, "Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari al-Qur'an dan mengajarkannya." (HR. Tirmidzi)

Dalam hadis lain, Dari Abu Amamah radhiyallahu anhu berkata, aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Bacalah Al-Qur'an, karena sesungguhnya ia akan menjadi syafaat bagi para pembacanya di hari kiamat." (HR. Muslim)

Maksud dari mengajarkan Alquran, yaitu mengajari orang lain cara membaca Alquran yang baik dan benar berdasarkan hukum tajwid. Adapun mengajarkan ilmu-ilmu lain secara umum atau menyampaikan sebagian ilmu yang dimiliki kepada orang lain adalah perbuatan mulia dan mendapatkan pahala dari Allah.

"Ilmu yang kita ajarkan kepada orang lain Insyaallah pahalanya akan mengalir terus," katanya.

Belajar Alquran juga bisa diartinya mengamalkan isi Alquran dalam kehidupan sehari-hari. Belajar mengenal hukum-hukum yang ada dalam Alquran: perintahNya dan laranganNya, akidah, dan lain sebagainya. Itulah yang menyebabkan datangnya keberuntungan di dunia dan akhirat.

Ustadz mengingatkan jangan sampai di usia di atas 40 tahun seseorang tidak bisa membaca Alquran. Minimal kita membaca Alquran satu hari satu juzz. Kalau pun tidak mampu sebanyak itu, bacalah beberapa ayat. Terpenting setiap hari kita berinteraksi dengan Alquran.

5. Taubat nasuha

Manusia tempatnya salah dan khilaf. Jangan sampai kita terbiasa dan menganggap perbuatan salah dan khilaf itu hal yang lumrah. Karena itu, banyak-banyaklah bertaubat kepada Allah.

Taubat nasuha yaitu taubat yang tulus dan sungguh-sungguh disertai dengan memperbanyak istigfar, menjadi bagian penting dalam persiapan menyongsong kehidupan setelah kematian.

Caranya? Lakukan shalat taubat di sepertiga malam, yang kemudian dilanjutkan dengan shalat tahajud. Kemudian, jangan kembali mengulangi perbuatan dosa tersebut. Perbanyak juga amalan-amalan kebaikan.

Ingat, jangan pernah bermain-main dengan dosa dan maksiat. Kita tidak pernah tahu kapan, di mana, dan sedang apa nyawa kita diambil oleh Allah. Jangan sampai hal terakhir yang kita lakukan di dunia ini adalah bermaksiat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun