Rasulullah bersabda, "Sungguh, Allah benar-benar mengangkat derajat seorang hambaNya yang saleh di surga. Maka ia pun bertanya, "Wahai Rabbku, bagaimana ini bisa terjadi?" Allah menjawab, "Berkat istighfar anakmu bagi dirimu".
Ustadz mengatakan setiap perbuatan baik kita di dunia ini akan menjadi doa kepada kedua orang tua kita. Karena itu, jangan sampai orang tua kita yang sudah tidak ada dua-duanya, kita masih bermaksiat di dunia. Kasihan orang tua kita.
"Kita di dunia ini harus rajin ibadah. Misalnya, saya baca Alquran, pahalanya akan sampai kepada kedua orang tua. Kita niatkan pahala ibadah yang lakukan itu pahalanya mengalir juga buat orang tua kita," ucap Ustadz.
3. Bijak dan selektif dalam memiliki harta
Islam tidak melarang umatnya menjadi kaya. karena dengan kekayaan itu kita bisa memberi kepada orang lain yang berkekurangan atau perlu dibantu. Karena tangan di atas lebih baik dari pada tangan di bawah.
Namun, harus diingat harta yang kita miliki itu akan dimintai pertanggungjawabannya oleh Allah. Hal ini sesuai dengan hadis bahwa di hari kiamat, manusia akan ditanya mengenai harta, yaitu dari mana ia peroleh dan untuk apa ia belanjakan.
Dari mana dapatnya? Apakah uang untuk membeli pakaian, misalnya, dari cara halal atau haram? Untuk apa pakaian itu kita gunakan. Apakah untuk hal-hal baik atau hal-hal buruk? Itu baru satu baju, belum baju-baju yang lain, atau yang suka koleksi baju, koleksi tas, koleksi sepatu, dan lain-lain.
Ustadz menyarankan sebaiknya kita tidak perlu koleksi-koleksi. Cukup pakai yang apa adanya. Kalau perlu koleksi-koleksi itu kita sedekahkan biar pahalanya mengalir buat kita.
Allah mengingatkan kita dalam Quran Surah Al-Munafikun ayat 9: Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah harta bendamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Dan barangsiapa berbuat demikian, maka mereka itulah orang-orang yang rugi.
4. Belajar dan mengajarkan Alquran