Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - hanya ibu rumah tangga biasa

Hobby sederhana: membaca, menulis, memasak, travelling

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Film Dokumenter All Access to Rossa 25 Shinning Years, Akses untuk Mengenal Sisi Lain sang Diva

30 Juli 2024   20:31 Diperbarui: 30 Juli 2024   22:26 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Arman Febryan

Diva Indonesia yang juga Diva ASEAN, Rossa -- bernama lengkap Sri Rossa Roslaina Handiyani, meluncurkan film dokumenter yang berkisah tentang perjalanan kariernya selama lebih dari 25 tahun di dunia musik Indonesia. Nama filmnya berjudul "All Access to Rossa 25 Shinning Years".

Film yang disutradarai oleh Ani Erna Susanti ini membawa penonton melihat sisi lain dari seorang Rossa yang jarang terungkap di depan publik. Orang yang hanya melihat Rossa dari satu sisi saja, melalui film ini orang-orang bisa melihat Rossa dari sisi yang lain.

Tidak seperti film-film dokumenter lazimnya yang berdurasi pendek, film ini berdurasi layaknya film normal yang tayang di bioskop. Ya selama 1,5 jam ini Rossa mengajak orang-orang untuk melihat Rossa lebih jauh. Rossa sebagai seorang diva, Rossa sebagai seorang ibu, hingga Rossa sebagai wanita entrepreneur.

Selama ini orang hanya melihat bahwa mojang Sumedang ini sukses menata karier menyanyinya. Sukses dalam gemerlap panggung hiburan yang memukau publik. Tapi banyak yang tidak tahu bahwa di balik kesuksesan yang diraihnya ada jalanan terjal dan kerikil-kerikil tajam yang harus dilewatinya.

Itu sebabnya, film ini diberi judul "All Access to Rossa". Rossa membuka akses kepada semua orang untuk melihat Rossa yang sesungguhnya. Bahwa Rossa juga seperti yang lainnya, terkadang rapuh namun harus terlihat tegar dan happy di hadapan orang lain. Mengumbar banyak senyum padahal hatinya tengah tersakiti. Seperti lirik lagu "Ku menangis..." yang dibawakannya.

Film ini meski dibilang film dokumenter, tapi perjalanan film dari awal hingga film berakhir, tersusun apik di tangan Ani Erna Susanti. Penonton serasa tidak menonton film dokumenter. Ya, seperti menonton film-film biasa di layar bioskop. Ceritanya runtut, ada emosi, ada lucunya, ada happynya juga. Semua "rasa" di film ini ada.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Ani yang juga penggemar Rossa ini memang sudah sering menggarap film-film dokumenter. Ia pernah memenangkan Festival Film Indonesia pada 2011 sebagai Sutradara Film Dokumenter Terbaik. Tidak heran film dokumenter Rossa ini sangat terlihat bagus. Sukses membawa penonton hanyut ke dalam berbagai "rasa" yang dirasakan Rossa.

Bisa jadi karena Rossa dikenal perfeksionis, maka sang sutradara harus perfeksionis juga. Selama hampir 3 tahun, ia  "menjahit" penggalan-penggalan kisah Rossa agar terlihat sempurna seperti yang diharapkan si tokoh utama. Bagi Ani, ini adalah film dokumenter terlama yang digarapnya.  

Film ini menceritakan tentang perjalanan karir, cinta dan kehidupan pribadi Queen of Pop Indonesia Rossa yang belum pernah diungkap selama lebih dari 25 tahun. Bercerita perjuangan Rossa di dunia entertain, khususnya di dunia musik Tanah Air. Dari usia masih remaja saat masih SMA yang sering ditolak banyak label musik hingga karier menyanyinya di saat ini.

Tidak saja bercerita melulu tentang perjalanan musiknya, tetapi juga bercerita tentang masa kecilnya, tentang perceraiannya dengan Yoyo Padi, tentang anak semata wayangnya, Rizki Langit Ramadhan, tentang keterpurukannya yang orang-orang tidak tahu, dan banyak hal lainnya.

Film persembahan Time Internasional Films bekerja sama dengan Inspire Pictures dan Sinemaku Pictures, ini juga menampilkan wawancara eksklusif dengan keluarga, dan teman dekat. Tidak terlewatkan kesaksian rekan sesama musisi -- Surendro Prasetyo, Andi Rianto, Melly Goeslaw, Ariel, Afgan, Boy William, Lyodra, hingga Eka Gustiwana,
mengenai dedikasi dan pengaruh Rossa dalam industri musik Indonesia. Termasuk juga kesaksian para penggemarnya.

Dalam film ini, Rossa juga menjadi produser eksekutif bersama Irwan D. Mussry, Prilly Latuconsina, P. Intan S. dan Yahni Damayanti. Sementara Umay Shahab, Inarah Syarafina, Sugi Compros, Alfreno Kautsar Ramadhan dan Boy Rianto Latu bertindak sebagai produser.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Dalam pengerjaan film "All Access To Rossa 25 Shining Years" ini Rossa juga menggandeng Ariel (Noah) untuk mengisi sountracknya. Bersama Rossa, Ariel menyanyikan ulang lagu "Nada-Nada Cinta" ciptaan Younky Soewarno & Maryati yang melambungkan nama Rossa di industri musik Indonesia pada 1996.

"Saya ingin berbagi cerita di balik layar, bagaimana perjalanan saya selama 25 tahun ini. Film ini adalah hadiah untuk semua penggemar yang selalu mendukung saya," kata Rossa dalam konferensi pers usai menonton bersama media di XXI Plaza Indonesia, Senin 29 Juli 2024.

"Setelah momentum konser 25 tahun yang sangat berarti, melalui film ini saya juga ingin membagikan kisah-kisah yang selama ini belum pernah saya bagikan ke banyak orang. Selama ini, saya mungkin dikenal sebagai sosok yang tidak pernah membagikan kesedihan atau menunjukkan apa yang sedang saya alami namun melalui film ini semoga penonton Indonesia bisa lebih mengenal perjalanan saya," lanjut Rossa.

Melalui film ini, Rossa sekaligus ingin mengucap terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantunya, yang setia mendukungnya sampai berada di titik sekarang. Rossa pun mempersembahkan film ini untuk para penggemarnya, Pecinta Rossa, dan berharap filmnya dapat menjadi inspirasi bagi siapa pun yang menontonnya.

Film ini mulai tayang di bioskop pada 1 Agustus 2024. Jangan sampai terlewatkan. Karena, film dokumenter All Access to Rossa 25 Shining Years bukan hanya film tentang seorang diva saja, tetapi juga tentang kisah inspiratif tentang seorang perempuan yang gigih, penuh semangat, dan pantang menyerah.

Kabar baiknya, film ini tidak hanya tayang di Indonesia, tetapi juga di Malaysia dan Singapura -- sebagai "negara" kedua sang Diva.  Negara yang juga memiliki fans setia dan solid. Di Malaysia Rossa yang akrab disapa Teh Ocha ini bahkan mendapat gelar Dato’ Sri Rossa dari Sultan Kerajaan Pahang Malaysia. Ia menjadi satu-satunya musisi dari Indonesia yang mendapatkan gelar itu.

Film ini juga tengah dipersiapkan untuk tayang di beberapa negara lainnya. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sudah memberikan lampu hijau dan akan diteruskan kepada Kedutaan Besar Indonesia di negara-negara yang dituju.

Dokumentasi Arman Febryan
Dokumentasi Arman Febryan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun