Pihak Transjakarta menjelaskan alasan banyak halte Transjakarta yang sudah terintegrasi dengan berbagai transportasi umum lainnya di Jakarta. Salah satunya, halte Transjakarta BNN yang sudah terintegrasi dengan Stasiun LRT Cawang. Karena itu, Halte BNN berubah nama menjadi Halte Cawang.
Tentunya hal ini dapat memudahkan pelanggan dalam mengingat rute yang dituju jika harus menggunakan lebih dari satu jenis transportasi umum dalam sekali jalan. Begitu penjelasan pihak Trans Jakarta yang saya baca.
Alasan lain perubahan nama halte juga didasarkan pada kebutuhan untuk pemetaan yang lebih akurat. Dengan mempertimbangkan faktor geografis dan lingkungan sekitar halte. Dengan demikian, penumpang dapat merencanakan perjalanan dengan lebih efektif.
Selain itu, adanya perubahan nama halte karena respons terhadap perkembangan wilayah mengingat Jakarta yang terus berkembang. Beberapa wilayah juga mengalami perubahan signifikan. Dengan mengganti nama halte, Transjakarta ingin menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut dan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada penumpang.
Tapi sepertinya sih perlu sosialisasi biar banyak penumpang yang tidak tersasar. Khususnya penumpang yang jarang menuju halte itu. Atau di dalam bus, petugas memberikan informasi, misalnya, halte A dulunya bernama B. Biar penumpang menjadi tahu kalau ada perubahan nama.Â
Meski berganti nama, perubahan ini tidak mengubah titik lokasi halte. Jadi, tidak perlu khawatir dengan perjalanan terganggu. Belajar dari pengalaman saya tadi, hanya perlu lebih teliti terhadap pemberhentian halte yang dituju. So, jangan sampai kesasar ya! Jangan sampai salah turun juga, ya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H