Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - hanya ibu rumah tangga biasa

Hobby sederhana: membaca, menulis, memasak, travelling

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Diikuti 9.250 Perempuan, Hari Kebaya Nasional 2024 Raih Rekor MURI

24 Juli 2024   22:28 Diperbarui: 24 Juli 2024   22:44 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: setgab.go.id

Kita baru saja memperingati Hari Kebaya Nasional pada Rabu 24 Juli 2024 di Istora Senayan, Jakarta. Peringatan untuk yang pertama kali ini bertema "Lestarikan Budaya dengan Bangga Berkebaya".  Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana hadir dalam perhelatan ini.

Adanya peringatan Hari Kebaya Nasional ini diinisiasi oleh Kongres Wanita Indonesia (Kowani). Organisasi federasi terbesar dan terlama di Indonesia. Anggotanya organisasi-organisasi perempuan yang tersebar di seluruh Indonesia.

Munculnya inisiasi ini dilatarbelakangi pada peristiwa bersejarah di masa lalu. Saat Kongres Wanita Indonesia X yang dihadiri oleh Presiden Soekarno, dihadiri para perempuan yang semuanya mengenakan kebaya.

Hal itu menandakan pentingnya kebaya dalam pergerakan perempuan Indonesia.
Presiden Soekarno saat itu menyatakan bahwa revolusi Indonesia tidak dapat berjalan tanpa keterlibatan perempuan.

"Kita sedang mengulang sejarah di mana dahulu, di tempat ini, sebanyak 7000 perempuan yang sebagian besar mengenakan kebaya melakukan kongres. Acara tersebut dihadiri Presiden Seokarno. Dan hari ini momen tersebut akan kita ulang lagi," kata Giwo.

Untuk membangkitkan kembali semangat juang perempuan dan melestarikan kebaya, Kowani pun mengusulkan perlunya peringatan Hari Kebaya Nasional.

Usul ini pun mendapat respon dari Presiden dengan Keputusan Presiden Nomor 19 Tahun 2023. Dalam keppres tersebut Presiden Jokowi  menetapkan tanggal 24 Juli sebagai Hari Kebaya Nasional. Namun, Hari Kebaya Nasional ini bukan merupakan hari libur.

Sebagai sosok di balik yang menandatangani Keppres tersebut, Presiden Joko Widodo pun hadir dalam perhelatan Nasional ini bersama Ibu Negara Iriana. Kehadiran keduanya disambut oleh lebih dari 7000 perempuan berkebaya dengan beragam jenis kebaya dan identitas.

Dalam kesempatan itu, Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani) Giwo Rubianto Wiyogo memberikan penghargaan Ibu Bangsa kepada Ibu Negara, Iriana Joko Widodo, yang didampingi Presiden Jokowi.

Penganugerahan Ibu Bangsa ini diberikan karena Iriana dinilai telah terlibat aktif dalam kampanye yang mendukung pemberdayaan perempuan serta peningkatan kualitas hidup wanita Indonesia.

Iriana mengenakan kebaya berwarna biru dongker dengan selendang kain berwarna coklat segera naik ke atas panggung usai namanya disebutkan untuk menerima penghargaan. Presiden Joko Widodo yang mengenakan batik berwarna coklat turut mendampingi.

Usai berfoto bersama, Jokowi terlihat menggandeng tangan sang istri untuk membantunya menuruni panggung. Kemesraan pasangan suami isteri ini mendapat riuh tepuk tangan para perempuan yang mengenakan beragam jenis kebaya.

Dalam sambutannya, Giwo menyampaikan peringatan Hari Kebaya Nasional yang pertama. Karena itu, peringatan ini begitu bersejarah dan memorable. Ada lebih dari
9.250 peserta untuk memeriahkan Hari Kebaya Nasional. Jumlah peserta ini pun mendapatkan rekor dari Museum Rekor Indonesia.

 Dok. Kris - Biro Pers Sekretariat Presiden 
 Dok. Kris - Biro Pers Sekretariat Presiden 

"Saya berharap acara ini dapat menggaungkan kembali semangat perjuangan perempuan Indonesia. Dengan berkebaya, mereka menjadi agen ekonomi dan budaya. Kita menggaungkan kembali nilai historis dari perjuangan perempuan Indonesia," tutur Ibu Giwo.

Menurutnya, nilai filosofis kebaya, bukan hanya sebagai pakaian perempuan, tetapi warisan budaya takbenda yang melambangkan kesederhanaan, keanggunan, kelembutan dan keteguhan para perempuan Indonesia.

Mengingat era globalisasi, nilai-nilai kebangsaan sudah semakin tergerus, Kowani sebagai ibu bangsa mendapat amanat dari para founding mother untuk mempersiapkan dan mendidik generasi penerus yang unggul, berkualitas, berjiwa nasionalis dan cinta Tanah Air.

Selain itu, memiliki tanggung jawab untuk mempertahankan dan melestarikan simbol identitas bangsa, termasuk eksistensi kebaya melalui penyelenggaraan Peringatan Hari Kebaya Nasional. Amanat ini sudah ada sejak 1935.

Giwo menyebutkan tujuan Peringatan Hari Kebaya Nasional ke-1 tahun 2024, antara lain untuk memperkenalkan dan menggaungkan kembali kebaya sebagai bagian dari sejarah perjuangan para perempuan Indonesia.

"Selain itu, meningkatkan wujud cinta, bangga pada identitas bangsa dan Tanah Air serta menjadikan kebaya sebagai busana wanita yang bisa dipakai dalam berbagai acara," ucapnya.

Tujuan lainnya yaitu melestarikan warisan budaya dengan menjadikan kebaya sebagai salah satu wadah kreativitas tanpa menghilangkan nilai pakem dari kebaya, yang memiliki nilai ekonomi untuk memajukan ekonomi bangsa.

Pertimbangan tanggal 24 Juli ditetapkan sebagai Hari Kebaya Nasional yaitu karena kebaya merupakan identitas nasional perekat bangsa yang bersifat lintas etnis. Kebaya juga telah berkembang menjadi aset budaya yang begitu berharga sehingga perlu dijaga dan dilestarikan. Dalam perkembangannya, kebaya menjadi busana yang digunakan secara nasional dalam berbagai kegiatan berskala nasional maupun internasional.

Ketua Panitia Puncak Acara Peringatan Hari Kebaya Nasional Tantri Diah Kirana Dewi mengatakan acara tersebut diharapkan bisa mendorong lebih banyak perempuan untuk mengenakan kebaya.

Terkait Hari Kebaya Nasional, juga telah ditetapkan hari khusus berkebaya, yaitu "Selasa Berkebaya", yang diharapkan dapat diterapkan oleh perempuan di seluruh Indonesia.

"Kami sudah tetapkan hari Selasa sebagai hari berkebaya di Kowani. Insyaallah hari Selasa ini juga akan kami siarkan ke seluruh negeri untuk bisa setiap Selasa ibu-ibu berkebaya semua," kata Tantri.

Tantri juga menjelaskan tentang berbagai jenis kebaya yang akan diajukan dalam nominasi UNESCO bersama empat negara ASEAN lainnya yaitu kebaya labuh dari Sumatera, kebaya kutubaru dari Jawa, kebaya noni dari Sulawesi Utara, kebaya nona dari wilayah Timur Maluku dan Papua, hingga kebaya kerancang

Acara peringatan Hari Kebaya Nasional ini diisi oleh pegelaraan peragaan busana yang melibatkan perancang busana Anne Avantie serta sejumlah selebritis dan musisi. Adapun peragaan busana bertajuk Pusparagam Kebaya Indonesia ini dibuka oleh sajak tentang kebaya dari perancang busana Anne Avantie.

Peringatan Hari Kebaya Nasional 2024 ini dimeriahkan dengan pengisi acara ternama, seperti perancang busana Anne Avantie, penyanyi Sundari Sukoco, Putri Ariani, dan aktris Widyawati. Selain itu, lima penyanyi Rika Roeslan, Yuni Shara, Iga Mawarni, Nina Tamam, Andien yang menyanyikan lagu berjudul 'Kebaya Indonesia'.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun