Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - hanya ibu rumah tangga biasa

Hobby sederhana: membaca, menulis, memasak, travelling

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Diikuti 9.250 Perempuan, Hari Kebaya Nasional 2024 Raih Rekor MURI

24 Juli 2024   22:28 Diperbarui: 24 Juli 2024   22:44 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Dok. Kris - Biro Pers Sekretariat Presiden 

Iriana mengenakan kebaya berwarna biru dongker dengan selendang kain berwarna coklat segera naik ke atas panggung usai namanya disebutkan untuk menerima penghargaan. Presiden Joko Widodo yang mengenakan batik berwarna coklat turut mendampingi.

Usai berfoto bersama, Jokowi terlihat menggandeng tangan sang istri untuk membantunya menuruni panggung. Kemesraan pasangan suami isteri ini mendapat riuh tepuk tangan para perempuan yang mengenakan beragam jenis kebaya.

Dalam sambutannya, Giwo menyampaikan peringatan Hari Kebaya Nasional yang pertama. Karena itu, peringatan ini begitu bersejarah dan memorable. Ada lebih dari
9.250 peserta untuk memeriahkan Hari Kebaya Nasional. Jumlah peserta ini pun mendapatkan rekor dari Museum Rekor Indonesia.

 Dok. Kris - Biro Pers Sekretariat Presiden 
 Dok. Kris - Biro Pers Sekretariat Presiden 

"Saya berharap acara ini dapat menggaungkan kembali semangat perjuangan perempuan Indonesia. Dengan berkebaya, mereka menjadi agen ekonomi dan budaya. Kita menggaungkan kembali nilai historis dari perjuangan perempuan Indonesia," tutur Ibu Giwo.

Menurutnya, nilai filosofis kebaya, bukan hanya sebagai pakaian perempuan, tetapi warisan budaya takbenda yang melambangkan kesederhanaan, keanggunan, kelembutan dan keteguhan para perempuan Indonesia.

Mengingat era globalisasi, nilai-nilai kebangsaan sudah semakin tergerus, Kowani sebagai ibu bangsa mendapat amanat dari para founding mother untuk mempersiapkan dan mendidik generasi penerus yang unggul, berkualitas, berjiwa nasionalis dan cinta Tanah Air.

Selain itu, memiliki tanggung jawab untuk mempertahankan dan melestarikan simbol identitas bangsa, termasuk eksistensi kebaya melalui penyelenggaraan Peringatan Hari Kebaya Nasional. Amanat ini sudah ada sejak 1935.

Giwo menyebutkan tujuan Peringatan Hari Kebaya Nasional ke-1 tahun 2024, antara lain untuk memperkenalkan dan menggaungkan kembali kebaya sebagai bagian dari sejarah perjuangan para perempuan Indonesia.

"Selain itu, meningkatkan wujud cinta, bangga pada identitas bangsa dan Tanah Air serta menjadikan kebaya sebagai busana wanita yang bisa dipakai dalam berbagai acara," ucapnya.

Tujuan lainnya yaitu melestarikan warisan budaya dengan menjadikan kebaya sebagai salah satu wadah kreativitas tanpa menghilangkan nilai pakem dari kebaya, yang memiliki nilai ekonomi untuk memajukan ekonomi bangsa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun