Matahari sudah mulai menampakkan sinarnya. Waktu sudah menunjukkan pukul 8 pagi. Langit yang semula temaram diliputi mendung, lambat laun wajahnya terlihat merona. Bias mentari menyambut langkah-langkah kaki yang memasuki arena lapangan tenis
Tolak Angin Sido Muncul selenggarakan tennis exhibition Selasa 9 Juli 2024, di Tennis Center Count, Gelora Bung Karno (GBK) Senayan Jakarta Pusat. Kali ini menampilkan petenis asal Perancis Alize Lim "melawan" Janice Tjen, petenis Indonesia.
Gelaran ini sebagai bentuk dukungan pada dunia olah raga, khususnya olah raga tenis. Bagi Tolak Angin, kehadiran dua petenis dalam pertandingan ekshibisi ini dapat menginspirasi dan memotivasi petenis Indonesia untuk bisa seperti mereka. Selagi ada kemauan dan kemampuan, mengapa tidak?
Pertandingan ekhsibisi ini tidak selama pertandingan sesungguhnya yang bisa menghabiskan waktu sekitar 3 jam. Pertandingan pemanasan ini hanya berlangsung mungkin sekitar 1 jam dengan beberapa kali set. Meski bukan untuk menentukan juara, keduanya tetap bermain sungguh-sungguh. Penuh perhitungan dan membaca situasi lawan.
Usai pertandingan, kedua petenis energik ini membubuhkan tanda tangan di bola tenis yang lalu dilambungkan ke para penonton. Diawali dari Alize Lim yang melambungkan dua bola, dilanjutkan dengan Janice yang melemparkan sekitar 3 bola. Ada lima penonton yang beruntung berhasil menangkap bola tenis yang tentu saja tidak dijual di toko sport manapun.
Nama Janice Tjen di dunia pertenisan Indonesia dan dunia bukanlah nama yang asing. Petenis berusia 22 tahun ini menduduki peringkat 237 dunia. Pada 9 Juni 2024, dia baru saja menyapu bersih gelar juara pada turnamen ITF Woman's World Tennis Monastir di Tunisia.
Pada turnamen ini Janice Tjen turun di dua nomor yang berbeda yakni Tunggal Putri dan Ganda Putri. Syukurlah, peraih medali emas pada event ASEAN School Games 2019 di GOR Tri Lomba Juang, Semarang, ini berhasil keluar sebagai juara di kedua nomor tersebut.
Adapun Alize Lim adalah seorang petenis asal Perancis. Namun, saat ini sedang tidak aktif karena sempat cedera. Meski tidak aktif dalam sejumlah turnamen, ia tetap rutin latihan agar untuk menjaga kekuatan tangannya.
Peringkat tunggal WTA tertinggi yang diraih perempuan berusia 34 tahun itu (kelahiran 13 Juli 1990) sepanjang kariernya sebagai petenis adalah 135. Posisi yang dicapainya pada 26 Mei 2014. Sementara itu, untuk peringkat gandanya, ia berada di peringkat 148 dunia yang dicapai pada 7 November 2016.
Sebagai pecinta dunia olah raga, khususnya olah raga Tenis, Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat, sangat mendukung kegiatan ini. Terlebih kehadirqn Alize Lim yang khusus datang ke Indonesia atas undangannya. Kedatangannya ke Indonesia ini ditemani oleh ibu dan ayahnya Dr Du Quang LIM, seorang Cardiolog di Perancis.
"Alize Lim adalah sosok yang tangguh, meski sempat cidera tapi masih semangat dan mempunyai motivasi yang tinggi untuk bermain tenis. Semoga ini bisa menjadi inspirasi bagi para petenis di Indonesia. Â Suatu saat nanti pemain tenis di Indonesia akan muncul sebagai juara Grand Slam. Why Not?" ucap Irwan Hidayat.
Irwan Hidayat menambahkan, Tennis Exhibition Tolak Angin digelar sebagai salah satu bentuk komitmen Sido Muncul untuk ikut memajukan dunia olahraga di Indonesia khususnya tenis, walaupun tenis bukanlah jenis olahraga nomor satu.
"Ini bentuk partisipasi kami, agar masyarakat lebih suka main tenis," jelas Irwan. Ia menambahkan, Sido Muncul sendiri saat ini sedang membangun lapangan olahraga tenis di beberapa lokasi di Jakarta dan Semarang Tenis Center.
Fasilitas lapangan tenis berbentuk indoor tersebut diharapkan akan dapat melahirkan petenis-petenis berbakat. Dalam catatannya, dengan jumlah penduduk mencapai 276 juta, semestinya Indonesia mampu melahirkan juara grand slam.
Menurutnya, jika olahraga tenis di Indonesia ingin maju, maka partisipasi dari masyarakat, pengusaha, dan juga perorangan sangat dibutuhkan. "Dan inilah bentuk partisipasi kami. Saya sendiri merupakan penggemar olahraga tenis dan main tenis sejak masih muda," kata Irwan.
Sebagai penyuka olahraga tenis, Irwan mengaku sedang memikirkan dan merancang untuk membuat klub pecinta tenis di tanah air. Klub atau komunitas ini sebagai wadah bagi mereka yang menyukai olahraga tenis.
Dalam kesempatan itu, Irwan juga mengumumkan Alize Lim menjadi brand ambassador Tolak Angin. Tujuannya untuk meningkatkan penjualan Tolak Angin di Kawasan Eropa. "Kami ingin lebih mengenalkan produk Tolak Angin di Eropa. Salah satu caranya dengan mengangkat brand ambassador orang Eropa," ujar Irwan.
Irwan mengaku proses mengangkatan Alize Lim menjadi brand ambassador Tolak Angin untuk Eropa tidak sulit. Pihaknya menelpon Alize Lim dan Alize Lim langsung menyetujuinya. Sebelumnya sudah mengirimkan informasi dan data-data tentang Tolak Angin.
"Tentunya sebagai sosok dengan orangtua seorang dokter, tidak sulit untuk memahami produk Tolak Angin," katanya.
Alize Lim sendiri sebagaimana diakuinya sudah mengenal dan minum Tolak Angin cukup lama. Tetapi, menurut Irwah Hidayat, mengenal dan minum Tolak Angin tentunya akan berbeda jika menjadi brand ambassador.
Sido Muncul beberapa kali mengangkat bintang iklan dari orang luar negeri. Namun baru kali ini mengangkat brand ambassador dari orang Eropa. "Kami berharap Tolak Angin lebih dikenal di Eropa," tutupnya.
