Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - hanya ibu rumah tangga biasa

Hobby sederhana: membaca, menulis, memasak, travelling

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Senam Haji Indonesia Diluncurkan, Jamaah Insyaallah Fit to Haji

29 April 2024   18:12 Diperbarui: 29 April 2024   18:17 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pria yang akrab disapa Kang Dhani, ini menambahkan gerakan Senam Haji ini disusun sedemikian rupa untuk menjaga kebugaran dan ketahanan fisik jamaah. Gerakan senam ini sudah disusun berdasarkan kajian dan penelitian para pakar kesehatan agar bisa diterapkan untuk semua jamaah haji Indonesia.

Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Hilman Latief menyampaikan senam haji ini dirumuskan tim Perhimpunan Kedokteran Haji Indonesia (Perdokhi) bersama Perhimpunan Dokter Spesialias Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi (Perdosri) dengan gerakan low impact.

Disebutkan, Perdokhi sudah mengatur sedemikian rupa, bisa diterapkan di rumah hingga saat perjalanan di pesawat ke tanah suci. Jenis senamnya low impact, bukan aerobik yang menguras tenaga.

"Meski low impact, gerakan senam haji ini diyakini mampu menjadi bekal jamaah sebelum berangkat agar kondisi saat melaksanakan ibadah haji secara sempurna. Terlebih senam ini juga dapat dilakukan di tanah suci," katanya.

Sekjen Kemenag M. Ali Ramdhani (dokumen pribadi)
Sekjen Kemenag M. Ali Ramdhani (dokumen pribadi)

2 Tahun Mengkaji

Ditemui usai peluncuran Senam Haji Indonesia, Ketua Perdokhi Dr. dr. Syarif Hasan Luthfie Sp.KFR, MARS AIFO-K menjelaskan gerakan senam ini disusun berdasarkan kajian dan penelitian para pakar kesehatan. Kajian ini penting agar senam ini bisa diterapkan untuk semua jamaah haji Indonesia.

Dikatakan, selama 2 tahun Perdokhi dan Perdosri mengkaji berdasarkan riset-riset kedokteran. Melibatkan Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk meramu potret jamaah haji Indonesia dengan insensitas yang rendah.

Dari hasil kajian ini, akhirnya ditemukan beban-beban yang rendah dan low impact sehingga bisa diterapkan dalam menjaga kelenturan tubuh, kesehatan jantung, dan pernapasan.

"Mengapa kajian ini penting karena saat seseorang menunggu masa keberangkatan dengan berusaha menjaga kesehatannya, tentu kondisinya akan berbeda ketika sudah mendapat kepastian jadwal keberangkatan haji. Bisa jadi performa tubuhnya tidak baik-baik saja.

Bisa jadi, calon jamaah dinyatakan tidak layak untuk menunaikan ibadah haji karena faktor kesehatan. Itu sebabnya, harus diupayakan menjaga kesehatan fisik dengan melakukan aktivitas fisik yang memang disesuaikan dengan karakter haji di Arab Saudi. Misalnya dengan banyak jalan atau banyak melakukan angkat beban.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun