Mohon tunggu...
Tetty Partika
Tetty Partika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UIN K.H Abdurrahman Wahid Pekalongan

Seorang mahasiswi jurusan Komunikasi yang suka membaca, dan menulis mengenai hal-hal yang ada disekitarnya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Efektivitas Komunikasi Keluarga dalam Membangun Pendidikan Karakter Gen Alpha di Era Digital

15 Desember 2024   13:00 Diperbarui: 15 Desember 2024   12:54 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Freepik

         

          Pendidikan adalah suatu hal yang mengikat dari kehidupan manusia, dimana manusia dituntut untuk terus mencari ilmu melalui pendidikan orang tua, keluarga, sekolah maupun lingkungan masyarakat sekitar. Bentuk pendidikan dapat dirasakan oleh semua manusia. Salah satunya pendidikan yang paling pertama diterima anak yaitu pendidikan dari orang tua. Orang tua harus memberikan  pendidikan yang akan membantu membangun karakter anak yang baik dan memberikan  pelajaran untuk menghadapi kehidupan. Pendidikan  orang tua memegang peranan yang sangat  penting dalam mempengaruhi apa yang disebut pendidikan anak usia dini pada  usia 0-6 tahun. Pada usia ini peran pendidikan orang tua dalam perkembangan kepribadian anak menjadi sangat penting.

          Membentuk kepribadian anak di era digital membutuhkan upaya bersama antara orang tua dan sekolah. Dengan komunikasi yang efektif, batasan yang jelas, dan menjadi role model yang baik, orang tua dapat membantu anak-anak tumbuh menjadi individu yang cerdas, kreatif, dan memiliki karakter yang kuat. Begitu juga dengan penggunaan gadget, tak bisa kita pungkiri bahwasanya di ruang public begitu sangat jelas penggunaan gadget banyak digunakan anak-anak pada rentang usia dini misalnya di restorant, supermarket, bahkan di tempat umum lainnya. Gadget tersebut mereka gunakan untuk bermain game atau hanya melihat tayangan film yang mereka sukai. Namun, anak-anak memiliki kecenderungan lebih mudah beradaptasi dengan dunia digital dibandingkan orang dewasa disekitarnya, bahkan sebagian orangtua ada yang merasa bangga ketika anaknya mampu mengoperasikan teknologi digital seperti gadget.        

          Orang tua milenial atau generasi Y yang lahir pada tahun 1981-1996, akan mendidik anak generasi alpha yang lahir tahun 2011-2025 yang tumbuh bersama kemajuan teknologi. Generasi alpha akan lebih paham dalam memahami kemajuan teknologi. Agar anak tidak terkena dampak buruk dari kemajuan teknologi tanpa adanya batasan serta bimbingan khususnya anak usia dini. Maka mendidik generasi alpha membutuhkan pendekatan yang berbeda. Orang tua milenial perlu terus belajar dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Dengan begitu, Komunikasi orang tua merupakan fondasi yang kuat dalam membangun karakter anak. Di era digital, komunikasi yang efektif menjadi semakin penting untuk membantu anak-anak generasi alpha tumbuh menjadi individu yang seimbang, berkarakter, dan siap menghadapi tantangan dimasa depan.

Pendidikan Awal dan Perannya dalam Membentuk Karakter Kepemimpinan Anak Di era Digital

         Pendidikan awal berperan penting dalam membentuk karakter anak di era digital. Pada tahap ini, anak berada dalam fase kepekaan tinggi, di mana nilai-nilai moral dan etika mulai terbentuk. Pendidikan awal juga mendukung stimulasi kognitif dan kreativitas, yang penting untuk menghadapi tantangan digital. Selain itu, peran orang tua sebagai teladan sangat penting; mereka harus memberikan contoh positif agar anak dapat mengembangkan keterampilan sosial dan emosional yang diperlukan dalam interaksi digital. Dengan pendidikan yang tepat, anak dapat tumbuh menjadi individu yang bertanggung jawab dan adaptif di dunia digital.  

         Generasi Alpha merupakan generasi anak pertama yang terbentuk di era perangkat digital portabel. Mendidik anak bukan hanya soal ilmu pengetahuan dan teknologi saja, tapi juga soal karakternya. Dalam mendidik Generasi Alpha supaya mempunyai karakter kepemimpinan yang tangguh, orang tua, guru, dan generasi sebelumnya harus mewujudkan keinginan menjadi pembelajar sepanjang hayat. Generasi Alpha akan mengarungi dunia dengan tantangan global yang semakin kompleks dan berubah dengan cepat. Inilah sebabnya mereka memerlukan panutan dan pendamping sehingga menjadi seseorang yang percaya diri, meningkatkan keterampilan, mempertahankan rasa ingin tahu yang tinggi, dan menjadi inovatif. Penyelarasan lingkungan belajar, sumber daya yang tersedia, dan peluang yang dimiliki akan memberikan dukungan dalam mempersiapkan diri menjadi pemimpin. 

         Pendidikan karakter untuk anak sangat penting dan dapat dilakukan melalui dua nilai utama: tanggung jawab dan disiplin. Tanggung Jawab yaitu Pendidikan karakter dimulai di rumah, di mana orang tua harus mendidik anak untuk bertanggung jawab terhadap diri sendiri dan lingkungan. Contoh konkret termasuk mengajarkan anak untuk merawat barang-barang mereka, mengembalikan barang yang dipinjam, serta memberikan motivasi positif saat menghadapi tantangan. Disiplin adalah sikap hidup dan perilaku yang mencerminkan tanggung jawab hidup tanpa adanya paksaan dari luar. Untuk menanamkan jiwa disiplin pada anak, hendaknya orang tua memulainya sejak dini agar anak terbiasa hidup dengan disiplin yang utuh. Contoh kepribadian disiplin antara lain menyelesaikan tugas sekolah pada waktu yang telah ditentukan, tiba di sekolah tepat waktu, dan menyelesaikan pekerjaan rumah sesuai aturan yang telah ditetapkan dan disepakati antara orang tua dan anak.

         Peran orang tua dalam menumbuhkan karakter kepemimpinan berpengaruh penting. Kerjasama antara orang tua dan sekolah memang menjadi kunci utama dalam menumbuhkan karakter kepemimpinan pada anak. Keduanya memiliki peran yang saling melengkapi dan memperkuat, menciptakan lingkungan yang kondusif bagi anak untuk belajar dan berkembang menjadi pemimpin masa depan.

         Hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam mengasuh Generasi Alpha: 

  • Orang tua harus lebih memahami teknologi digital , seperti Internet dan media sosial, serta melindungi anak-anaknya dari konten-konten yang berdampak negatif bagi dirinya.
  • Orang tua mengontrol aktivitas anaknya agar tetap terjaga keseimbangan antara dunia nyata dan dunia maya. Misalnya, anak-anak didorong untuk berpartisipasi dalam hobi seperti olahraga dan aktivitas di luar rumah, yang membantu anak berinteraksi dengan teman sebaya dan mengembangkan keterampilan kepemimpinan. 
  • Mendukung dan meningkatkan interaksi keluarga dengan melibatkan anak meskipun dalam bagian kecil dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan keluarga. Hal ini memungkinkan anak untuk mengamati secara langsung  bagaimana orang tuanya menunjukkan gaya kepemimpinannya. 
  • Memberikan contoh komunikasi positif kepada anak dan  orang lain. 
  • Memberikan teladan yang baik dalam pengamalan tanggung jawab, integritas, serta nilai-nilai agama dan moral.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun