Suara Ardi berganti murung. Ia kecewa memandangi papan lapuk yang menurutnya gawai terbaru yang ia gunakan untuk menghubungi kekasihnya.
Segerombolan anak yang sedari tadi mengikutinya tertawa-tawa sambil melempari Ardi dengan kerikil dan ranting kering.
*Repost dari buku kumcer Meramu Cinta
Tasikmalaya, 11-2-2023
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI