Mohon tunggu...
Teti Taryani
Teti Taryani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru yang suka menulis. Author novel: Rembulan Merindu, Gerai Kasih, Dalam Bingkai Pusaran Cinta. Kumcer: Amplop buat Ibu, Meramu Cinta, Ilalang di Padang Tandus. Penelitian: Praktik Kerja Industri dalam Pendidikan Sistem Ganda. Kumpulan fikmin Sunda: Batok Bulu Eusi Madu, Kicimpring Bengras.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menggali Potensi dengan Merdeka Belajar

21 Oktober 2022   22:10 Diperbarui: 21 Oktober 2022   22:18 533
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teknik ini memungkinkan guru memperoleh informasi tentang siswa sekaitan dengan latar belakang kehidupan dan keluarganya, motivasi belajar, dan dukungan belajar yang diperoleh dari pihak keluarga.

Setelah memahami latar belakang siswa, guru memetakan mereka dalam kelompok peserta didik reguler, peserta didik yang mengalami kesulitan belajar, serta peserta didik dengan pencapaian tinggi. Berdasarkan tiga kelompok ini, guru mulai menyusun modul ajar yang bisa membantu ketiga kelompok itu untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Sebagai gambaran, saat proses pembelajaran Bahasa Indonesia, siswa diupayakan mampu memahami tujuan dan materi yang disampaikan. Setelah itu, siswa mengerjakan tugas sebagai bentuk pemahaman terhadap proses belajar yang diwujudkan dalam hasil yang beragam.

Umpamanya, setelah memahami konsep tentang laporan hasil observasi, siswa melaporkan hasil observasinya dalam bentuk yang beragam sesuai kemampuan masing-masing. 

Ada yang melaporkan dalam bentuk teks, poster, komik, karikatur, puisi, dialog drama, infografik, salindia, bahkan dalam bentuk video. Mereka mengerjakan tugas sesuai dengan kemampuan masing-masing.

Dengan cara itu, diharapkan guru mampu menggali potensi dan mengembangkan kreativitas peserta didik. Kebebasan berekspresi yang diperoleh siswa dapat memotivasi dan meningkatkan perhatian dalam belajar. 

Satu hal yang tidak boleh dilupakan dalam pembelajaran itu, guru harus menciptakan situasi belajar yang menyenangkan.

Belajar sambil bermain, membina komunikasi antarpeserta didik, mengakomodasi usul dan saran positif yang muncul dari peserta didik, membangun rasa percaya diri, dan memberikan penghargaan atas kreativitas mereka.

Belajar dan mengajar merdeka seperti itu memang tidak mudah, tetapi bukan hal yang tidak mungkin untuk dilakukan. Tentu saja, sebelum menerapkannya dalam proses pembelajaran, guru harus memiliki bekal yang cukup agar dapat mewujudkan tujuan pembelajaran secara optimal.

Guru harus lebih dulu memahami alur tujuan pembelajaran, capaian yang harus dimiliki peserta didik, serta aneka pendekatan/metode/teknik mengajar yang sesuai dengan karakter siswa. 

Guru juga harus move on dan mampu memanfaatkan teknologi untuk menciptakan pembelajaran yang menarik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun