Mohon tunggu...
Tetirah Kalam
Tetirah Kalam Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lelaki biasa saja.

Hidup bagi Dia, menulis untuk keabadian. (bung TK)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Senja Manis

16 Oktober 2016   01:11 Diperbarui: 16 Oktober 2016   01:27 2
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

kita mengenang indahnya pagi

tapi rindu kita adalah 

manisnya perjalanan senja

tidakkah siang tadi kita sangat sibuk?

kita berlari sebisanya dari sengat matahari

berlari mengejar bis yang tak menunggu sabar hati

selalu dimaki oleh yang kendaraannya kita salip dengan gesa

atau memaki kemacetan yang memberaki waktu kita yang berharga

dan ah...

 kita dan kata sama sibuk sama gila

sama kerja dan hasilnya keringat saja

karena itu...

yang paling kita rindu adalah perjalanan senja

entah manis berdua

 atau sendiri sama entah

menatap gelincir surya di bibir pantai satunya

lepaslah baring hingga jatuhlah pejam

ombak akhir menyelimuti

diam-diam membawa pergi

suling memuji indahnya pagi

tapi rindu kita adalah 

manisnya tembang senja

jkt, 141016

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun