Mohon tunggu...
Tetirah Kalam
Tetirah Kalam Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lelaki biasa saja.

Hidup bagi Dia, menulis untuk keabadian. (bung TK)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pesuling

18 September 2016   03:04 Diperbarui: 18 September 2016   03:06 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

dan inilah yang pangeran kegelapan ajarkan:
sang terang tak pernah ada
sebab gelap memula dan akhir segalanya
demikian tolaklah sang ada sebagai pengada
jadikanlah tiada yang mengada dan akhir segalanya

(pesuling pada semua:)
tetapi aku akan terus bersuling
aku bersuling karena aku ditiupnya

apa yang hidup di telinga pesuling selain nada?
menjadi nada maka aku hidup di telinganya

aku beriman maka aku hidup
aku menyambut maka aku dipeluk

(pergilah pesuling ke dalam kabut
kabut mengembun di ujung lantun)

 

jkt,180916

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun