Mohon tunggu...
Tetirah Kalam
Tetirah Kalam Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lelaki biasa saja.

Hidup bagi Dia, menulis untuk keabadian. (bung TK)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pesuling

18 September 2016   03:04 Diperbarui: 18 September 2016   03:06 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

tetapi beriman,
maka wajiblah percaya ayat ini:
'pada hari kau memakannya,
pada hari itu kau pasti mati'
dan wajiblah yakin keadilan abadi

tak lihatkah dirimu tenggelam dalam hukuman?
kau tak lihat sebab berontak dari keadilan
beriman tapi kau tolak akui dosa warisan?
baiklah, ...
faktanya manusia mati

tetapi Sang Pesuling Agung,
ia datang sebagai tiang awan
tiada yang datang berkawan
ia datang sebagai tiang api
tiada yang hampir peduli
ia datang sebagai sesama
kita malah gantung dan lobangi

sebab kita mewarisi sifat dosa
dan melanjut pemberontakan
sungguh manusia mahluk celaka
sekadar tangan-tangan di permukaan

inilah bisik sulingku di balik kabut
takkan melukai, walau pada tiada menyambut
hanya menuntun pada Tangan Agung yang terulur
marilah tangan percaya dan sambut

(seorang berseru:)
hai pesuling dungu
kami tahu pesuling agungmu
ia biasa dan tiadalah lobang itu
tiada kami tertipu sepertimu

(pesuling:)
ah si khairul makariin
menuduh kami tertipu dan mereka tipu
lalu memuji diri sendiri:
'akulah sebaik-baiknya perancang tipu'

(pesila berkata:)
manusia memang dalam putaran roda celaka
yang hendak lepas harus lepas dari aku sendiri
usaha itu dari dalam dan hanya oleh aku sejati
segenap alam berputar dalam hukum ini

(pesuling:)
seperti kutu tetas dan jalan sendiri menyusuri hidup
tetapi manusia dilahir dan disusui bundanya
sekiranya kau kutu maka tiada ditanya tanggung jawabmu
tetapi manusia dirupa dalam teladan gambar allah

(pesosial berkata:)
semua ada tanpa pengada
tak perlulah kita cari siapa kuasa
semua itu tiada sejak semula
tiada itu jejak akhir bagi semua
maka hiduplah dengan baik
agar baiklah hidup kepadamu

(pesuling:)
dalam terang sirnalah gelap
sebab gelap adalah ketiadaan terang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun