Mohon tunggu...
Tetirah Kalam
Tetirah Kalam Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lelaki biasa saja.

Hidup bagi Dia, menulis untuk keabadian. (bung TK)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tembang Lukisan Tua

22 Maret 2016   01:01 Diperbarui: 22 Maret 2016   01:14 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

sebuah lukisan tua kupandang
tangan berhunus di atas seorang anak
dan seekor binatang tanduknya tersangkut semak
nun nyanyian surga lembut kumandang
ah merdunya lukisan kudengar nembang

 

seharusnya adam hawa mati melawan titah
namun seekor hewan tukar binasa
seharusnya anak abraham mati pinta sesuai
namun seekor hewan pembayar gadai
camkanlah kabar
kelak bagimu akikah nan akbar

 

seorang sahabat datang bercerita
'sudah kubayar anakku
dengan kambing sempurna,
sudahkah engkau jua?'

 

aku senyum tembang sama :
'Bapaku takkan lupa
tentu sudah
dua ribu tahun lalu
di atas bukit golgota'

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun