Mohon tunggu...
Tetirah Kalam
Tetirah Kalam Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lelaki biasa saja.

Hidup bagi Dia, menulis untuk keabadian. (bung TK)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi | Percakapan Dekat Bukit Moria

10 Maret 2016   00:09 Diperbarui: 12 Maret 2016   01:28 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

terdiam
mata seorang ayah menerawang
kilatan pisau matanya tajam
dapatkah bayang di pisau itu kupandang ?
ah… tidak sanggup

dibisikkan pada sang anak
Allah yang menyediakan, anakku
Allah yang menyediakan

dibisikkan pada dirinya
dan selalu begitu, jiwaku
dan selalu begitu

mereka berjalan tenang
diam dalam iman

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun