Mohon tunggu...
Teti Lisa Indriani
Teti Lisa Indriani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Pemberdayaan Lansia sebagai Tindakan Akibat Ageing Population

16 Agustus 2023   22:23 Diperbarui: 16 Agustus 2023   22:31 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berdasarkan data pada BPS, Indonesia telah memasuki struktur penduduk tua atau ageing population sejak tahun 2021, dimana sekitar 1 dari 10 penduduk adalah lansia. 

Fenomena  ageing population bisa menjadi bonus demografi kedua, yaotu ketika proporsi lansia semakin banyak, tetapi masih produktif dan dapat memberikan sumbangan bagi perekonomian negara. Peningkatan angka populasi lansia merepresentasikan angka harapan hidup penduduk Indonesia. 

Peningkatan usia harapan hidup penduduk Indonesia berdampak positif pada pembangunan negara, tergantung pada kualitas diri dan kemampuan mandiri dari lansia. Namun, pelayanan kesehatan lansia di Indonesia masih menghadapi masalah serius seperti kelalaian, perlakuan buruk, dan kurangnya instruktur inklusif.

Lansia menjadi kelompok rentan  terhadap penyakit tidak menular sehingga  pemerintah dan sektor swasta dapat memberikan pelayanan kesehatan lansia pada setiap fasilitas yang tersedia sebagai upaya dalam menjamin kualitas hidup kelompok lansia. 

Pemerintah seharusnya memberikan skrining kesehatan sesuai standar pada tiap warga negara yang berusia lebih dari 60 tahun minimal satu kali dalam kurun waktu satu tahun. 

Dalam usaha meningkatkan pelayanan kesehatan untuk kaum lansia, pemerintah telah menerapkan beragam layanan kesehatan bagi mereka dengan tiga tingkatan yang berbeda, yakni posyandu lansia (pada tingkat masyarakat), puskesmas santun lansia (tingkat dasar), serta rumah sakit (pada tingkat lanjutan). Kementerian Kesehatan merencakan beberapa program tersebut guna mewujudkan konsep lansia SMART (Sehat, Mandiri, Aktif, Produktif).

Penanganan kesejahteraan para lanjut usia secara tepat akan memberikan manfaat positif bagi perekonomian negara karena lansia yang masih memiliki potensi produktivitas dapat memberikan dukungan dan kontribusi yang memperkuat kelangsungan kehidupan masyarakat. 

Untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup kaum lansia, pemerintah menyediakan fasilitas serta dukungan dalam pelayanan kesehatan dengan memberikan jaminan kesehatan bagi lansia. 

Informasi mengenai jaminan kesehatan ini didapatkan melalui penelitian Susenas pada Maret 2022, yang mencakup BPJS Non-PBI, BPJS PBI, Jamkesda, asuransi swasta, dan jaminan kesehatan lainnya.

Sumber:

1. https://kominfo.jatimprov.go.id/read/umum/jumlah-lansia-2050-meningkat-jadi-bonus-demografi-gelombang-dua-bila-produktif 

2. https://www.fkm.ui.ac.id/peduli-kesehatan-lansia-di-masa-pandemi-komunitas-go-elderly-milik-mahasiswa-fkm-dan-fk-ui-laksanakan-edukasi-virtual/

3. https://journal.ubaya.ac.id/index.php/kesdok/article/download/4067/3530 

4. https://www.kemkes.go.id/downloads/resources/download/pusdatin/infodatin/Infodatin-Lansia-2022.pdf

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun