Mohon tunggu...
Tetikus Literasi
Tetikus Literasi Mohon Tunggu... -

Sebuah akun kolektif yang berisikan tulisan dari sekelompok Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi UPN Veteran Jakarta Angkatan 2016.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Punk, Belajar dan Menjadi Pelajaran

6 November 2017   20:27 Diperbarui: 6 November 2017   20:54 1381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
mike, founder dari komunitas taring babi berbagi pengalaman dan ilmu dari lika-liku punk/dokumentasi pribadi

Melihat betapa rendah hati sekaligus berprestasinya Taring Babi ini tak lepas dari masyarakat itu sendiri. 20 tahun berada di antara masyarakat merupakan buah manis yang bisa dipetik oleh siapa saja dari Komunitas ini. Berada di antara masyarakat yang pada awalnya memiliki stigma negatif yang berujung kegelisahan dan penolakan membuat Komunitas Taring Babi mematuhi dan mengerti juga pada akhirnya membawa diri untuk belajar dari masyarakat untuk berada di antara masyarakat dengan membawa nilai positif. 

Komunitas Taring Babi berani untuk bersosialisasi dengan masyarakat agar tercipta suatu komunikasi yang menciptakan transformasi nilai bersama yang menjadi pembelajaran. Dan akhirnya masyarakat memiliki kesadaran baru atas dasar pengalaman bersosialisasi sehingga hilanglah stigma yang ada karena apa yang dilakukan Taring Babi mencoba untuk membuat masyarakat lebih mengenal secara aktual dan kontekstual hingga pada akhirnya Taring Babi menyatu dengan setiap kalangan yang ada pada masyarakat mulai dari anak kecil hingga tokoh masyarakat. Mereka tidak berusaha untuk menunjukkan eksistensi dan paham punk mereka pada masyarakat hingga pada akhirnya Komunitas Taring Babi bisa saling mengisi dengan masyarakat seperti kehidupan masyarakat pada umumnya.

Adapun faktor penampilan yang pada biasanya menjadi awal stigma negatif itu muncul, Taring Babi berupaya memberikan suatu pandangan yang lebih bisa memanusiakan manusia sebagai manusia sesuai konstitusi. Mike beranggapan bahwa hak kita untuk memilih berpenampilan seperti apa, negara tidak memiliki aturan tentang bagaimana cara berpenampilan. 

Mike berkata bahwa ia akan berpegang teguh pada penampilannya dan akan membuktikan bahwa kedaulatannya adalah kebaikan. Bagi dia menilai sesuatu dari penampilan adalah standar yang rendah dalam pemikiran masyarakat. Mike percaya bahwa bukanlah suatu hal yang baik jika kita terus berkutat dalam mempermasalahkan penampilan, yang padahal kita mungkin tidak tahu bahwa dibalik penampilan ada nilai-nilai positif.

Tidak semua orang yang berpenampilan seperti punk memahami apa inti dari punk. Itulah yang harus dijadikan tugas bagi masyarakat, mau mendalami segala sesuatu yang mereka lihat. Punk merupakan bagian dari masyarakat dan  bukanlah suatu hal yang baik jika kita terus berkutat dalam mempermasalahkan penampilan atau apapun yang terlihat oleh mata, yang padahal ada pelajaran dan kebenaran yang dapat diambil untuk kehidupan yang lebih baik, dan itu hanya terlihat oleh hati.

penulis: Alfiansyah Ramdhani

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun