Mohon tunggu...
Teten Sang Pemoela
Teten Sang Pemoela Mohon Tunggu... -

Ini adalah catatan-catatan kecil pemikiran saya. Semoga bermanfaat untuk semua dan bisa turut membangun peradaban yang lebih baik.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mahalnya Keamanan di Negeri Ini

3 Juni 2014   17:49 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:45 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Alamaak!! Lagi-lagi kejadian pengrusakan dengan isu agama. Di Yogyakarta ini, belum lama ini. Dalam sepekan, ada dua kejadian. Kejadian pertama, orang-orang yang lagi berdoa bersama, oleh sekelompok orang dibubarkan dengan paksa.Di tempat lain, masih di kawasan Jogja, ada rumah salah seorang pendeta dirusak. Apa sih maunya mereka?

Isu agama memang sangat sensisitif. Paling gampang sekali untuk ditiup lalu dikipas-kipas. Para pelaku pengrusakannya pun terasa senang, karena mereka merasa apa yang dilakukannya berada di jalan Tuhan. Seandainya pun mati pada saat itu, jaminannya pun akan masuk surga.

Itulah pemahaman keyakinan tanpa adanya sikap kritis. Sehingga merasa diri paling benar dan menganggap orang lain salah. Kalau memang Tuhan berada di pihak mereka, mereka ngapain susah payah melakukan pengrusakan. Tuhan itu maha kuasa. Kalau memang dianggap salah, Tuhan bisa tertindak sendiri. Tentu dengan caranya sendiri.

Sudahlah hentikan sikap kekerasan itu. tidak ada manfaatnya. Yang ada malah terpecah-pecah antar sesama suku dan bangsa dan agama.

Tuhan menciptakan manusia itu bersuku-suku dan berbangsa-bangsa. Artinya, keragamanan pula termasuk dalam budaya dan agama setiap manusia. Ini merupakan keniscayaan yang tidak bisa dikesampingkan. Kita tidak bisa menafikan akan hal itu.

Setiap agama mengajarkan kebaikan. Agama apapun! Para nabi itu diutus untuk mengubah perilaku-perilaku manusia. Dari perilaku yang tidak beradab seperti mencuri, membunuh, mabuk, berzina dirubah menjadi orang yang menjauhi larangan-larangan itu.

Coba renungkan, bila sesama umat beragama itu saling tolong menolong, saling bergotong royong, saling menghargai, berdampingan, dan saling menjaga kerukanan. Alangkah indahnya bukan? Bila hal ini terjadi akan terasa sekali keadaban dari esensi agama itu sendiri. (*)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun