Mohon tunggu...
Okti Li
Okti Li Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu rumah tangga suka menulis dan membaca.

"Pengejar mimpi yang tak pernah tidur!" Salah satu Kompasianer Backpacker... Keluarga Petualang, Mantan TKW, Indosuara, Citizen Journalist, Tukang icip kuliner, Blogger Reporter, Backpacker,

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pendidikan Karakter Mengolah Sampah jadi Berkah

29 September 2023   10:19 Diperbarui: 29 September 2023   10:21 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karena itu yuk kita buat terobosan seperti Ami. Menciptakan sebuah gerakan yang lebih baik pada negeri ini. Tidak harus kegiatan yang wah atau memerlukan banyak modal, tapi cukup lakukan hal terkecil yang kita bisa saja. Seperti ajarkan anak kita sejak kecil untuk membuang sampah pada tempatnya, belajar mengenal jenis sampah hingga anak bisa memilah dan tanamkan rasa kepedulian sehingga ketika melihat sesamanya buang sampah sembarangan bisa langsung saling mengingatkan.

Kelola sampah dengan memulai dari sampah organik yang bisa diolah sendiri  jadi pupuk tanaman. Dengan upaya sederhana seperti itu, setidaknya kita dapat mengurangi jumlah timbunan sampah di sekitar.

Dok. Perhumas.or.id
Dok. Perhumas.or.id

Ajarkan anak terkait pengelolaan sampah sedini mungkin dari rumah, insyaallah peran lingkungan terdekat ini jadi salah satu faktor penting dalam mengoptimalkan karakter baik pada anak-anak.

Lingkungan sehat merupakan salah satu kunci dalam mencapai kehidupan masyarakat yang lebih sejahtera. Oleh karena itu, generasi muda sangat diharapkan dapat menjadi penggerak atau pelopor guna menumbuhkan rasa peduli lingkungan terhadap masyarakat luas di seluruh wilayah Indonesia.

Seperti anak didik yang sedang mengadakan perkemahan di Desa Pusakajaya Kecamatan Pasirkuda Kabupaten Cianjur ini, ketika kami begitu tegas menekankan upada mereka untuk tidak meninggalkan sampah di lokasi perkemahan, setelah acara selesai hasilnya memang cukup memuaskan. Tanah sawah kering yang digunakan ditinggalkan dalam keadaan bersih seperti semula.

Tudak hanya Ami, dan mereka anak-anak Pramuka Penggalang yang baru saja melakukan pelantikan, tapi semua orang yang melihatnya pasti senang dan puas.

Itu hanya satu lokasi saja. Jika diterapkan pada semua sekolah, semua kegiatan dan semua tingkatan, niscaya kebersihan dan pengelolaan sampah seperti yang digalakkan Amilia Agustin Si Ratu Sampah Sekolah akan berhasil dicapai. Semoga.

Dok. Amilia Agustin 
Dok. Amilia Agustin 

Referensi 

https://www.satu-indonesia.com/satu/satuindonesiaawards/finalis/ratu-sampah-sekolah/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun