Asam karena ada kabar duka, manis karena ada pula kabar gembira, sampai terpingkal-pingkal tertawa. Menertawakan kelakuan kami yang mayoritas sudah setengah baya tapi berlagak seperti usia remaja, di area persawahan pula!
Selayaknya temu kangen, pertemuan ini sangat dirindukan karena sekian lama satu sama lain jarang berjumpa. Bagi teman-teman yang tinggal di kota yang sama, apalagi aktif di kegiatan serupa mungkin kangennya tidak sebesar milik saya karena mereka setiap saat bisa berjumpa. Sementara saya, tinggal nun jauh di selatan, perbatasan dengan Australia sana, susah bisa mengikuti acara offline sesering mungkin di sekitaran ibu kota. Temu Kangen seperti ini jadi salah satu pengobatnya.
Mungkin keberuntungan saya dan keluarga, bisa ikut acara Temu Kangen ini. Karena dalam waktu bersamaan ada acara lain yang sama digagas oleh para Kompasianer juga. Karena kami lebih dahulu mendaftar ikut di acara Temu Kangen ini, jadilah kami Keluarga Bringka (bring ka ditu, bring ka dieu...) bisa hadir di Agrowisata Organik Mulyaharja yang berada di Bogor bersama Kompasianer lainnya.
Seperti biasa, untuk bisa hadir di acara hari besok, sekarang kami sudah bersiap berangkat. Ini murni karena perjalanan yang cukup jauh sehingga kami memperhitungkan jarak tempuh dan kemampuan kami.
Jumat malam kami sudah sampai di Cianjur Kota. Istirahat semalam untuk selanjutnya keesokan paginya berangkat ke Bogor. Meski jarak tempuh sekitar 3 jam, tapi Sabtu selalu ada sistem buka tutup di jalur Puncak. Karena itu, meski kumpul di Alun-alun Bogor sekitar jam sepuluh pagi, jam enam lebih dikit kami sudah keluar rumah.
Diambil waktu untuk sarapan bubur ayam Cianjur langganan, belum perkiraan kena kemacetan sepanjang Puncak hingga Ciawi, hingga waktu jalan kaki dari parkiran barat Stasiun Bogor ke pintu timur tempat teman-teman berkumpul akhirnya kami bisa sampai sesuai estimasi waktu. Berterimakasih kepada diriku (eh, salah, itu mah tagline Pak Yon Bayu ya) maksudnya berterimakasih kepada Mbak Maria Margaretha dan Bu Muthia yang sudah dengan sabar menunggu dan menemani kami yang masih awam menginjakkan kaki di Bogor Kota ini, setelah terakhir kali ke sana sebelum pandemi. Asli pangling. Apalagi Sabtu saat kami datang lalu lintas di kota Bogor sedang agak semrawut karena banyak pengalihan jalan yang disebabkan adanya perbaikan jembatan.
Senang banget bisa jumpa Pak Rahab, Mas Agung Mas Andri, Mas Bugi, lalu ketemu kawan suka cita Sukma, Fenny dan Mbak Emma. Tidak disangka setelah bertemu Pak Sutiono, kami juga bertemu Pak Yon Bayu yang ternyata justru malah jadi sponsor utama acara Temu Kangen ini. Uh, sayang banget saat Pak Ison dan Mas Oni tidak bisa bertemu dulu. Jadi berasa ada yang kurang gitu.
Perjalanan tetap lanjut dan selalu dibarengi canda tawa. Saat berangkat kebetulan saya ikut mobil bareng Pak Yon dan Sukma. Wah mereka ini emang pasangan klop kalau dalam soal bikin mengocok perut dengan candaan dan ocehannya. Sempat nyasar karena mengikuti arahan Gugel Maps. Alih-alih kami sampai duluan di lokasi, yang ada kami ini sampai belakangan. Padahal dari meeting point itu kami ini yang berangkat pertama.
Memasuki lokasi agrowisata organik Mulyaharja, kami langsung disuguhi pemandangan para bebek yang sedang berenang di selokan. Sedikit berjalan berliku, hingga terbentang lah areal pesawahan yang sejauh mata memandang padinya sedang menghijau.