Sempat kaget tepat hari ke lima berpuasa, sepulangnya dari pesantren kaligrafi Fahmi putra kami mengeluhkan sakit kepala dan lemas. Saya pikir Fahmi kelelahan karena sejak pertama hari puasa nonstop pulang pergi mengikuti pesantren kaligrafi di Pasirkuda, tetangga kecamatan dengan jarak tempuh satu jam lebih menggunakan kendaraan.
Salutnya meski wajah tampak pucat Fahmi tetap mau menjalankan puasa sampai bedug magrib. Melihat bibirnya kering dan hampir pecah-pecah, saatnya berbuka saya segera memberikannya madu untuk diminum sekaligus dioles di bibirnya. Tapi sayangnya madu yang diberikan bukannya diminum atau dioles di bibirnya malah disingkirkan dengan alasa tidak enak.
"Eneg, Bu. Ami ga suka," katanya memberikan alasan.
Duh padahal selama ini madu adalah herbal yang terbukti manjur untuk mengobati pelbagai keluhan kesehatan, ya.
Ga tega melihat kulit bibir anak semata wayang kering hampir mengelupas, kalau dibiarkan bisa pecah dan berdarah, rasanya pasti sakit dan sangat mengganggu ketika mau makan, mau bicara atau terkena senggolan saat mengunyah makanan. Maka saya langsung pencari informasi terkait madu yang tidak bikin eneg khususnya untuk anak.
Akhirnya pencarian saya sampai di KOJIMA. Madu dengan 3 kebaikan yaitu korma, jinten (habbatussauda), dan madu. Diproduksi oleh PT. Deltomed Laboratories.
Khasiat kurma yang terkandung pada Kojima sudah banyak diketahui yaitu bisa meningkatkan sistem imun, dapat sekaligus memperlancar pencernaan, sumber nutrisi alami dan sumber energi tubuh.
Sementara kandungan jinten hitam atau habbatussauda terkenal bisa mengatasi dan mengurangi berbagai macam radang juga bisa menurunkan darah tinggi.
Ditambah dengan campuran asam Jawa (Thamarin) menjadikan rasa Kojima manis, segar dan semakin disukai. Karena penasaran saya pun berusaha mencarinya ke minimarket terdekat.