Mohon tunggu...
Okti Li
Okti Li Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu rumah tangga suka menulis dan membaca.

"Pengejar mimpi yang tak pernah tidur!" Salah satu Kompasianer Backpacker... Keluarga Petualang, Mantan TKW, Indosuara, Citizen Journalist, Tukang icip kuliner, Blogger Reporter, Backpacker,

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Merindukan Tradisi Ramadan di Taiwan: Kangen Momen Saat Buang Sampah!

16 April 2021   23:09 Diperbarui: 16 April 2021   23:11 1275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kami datang lebih awal, selain menjinjing sampah rumah tangga yang akan kami buang, juga membawa makanan hasil buatan masing-masing untuk kami berikan atau "tukar" dengan makanan buatan teman-teman lainnya. Karena ada sebagian dari kami yang tidak bebas makan di rumah majikannya. Atau dibebaskan tapi diragukan kehalalannya.

Hampir setiap sore, setiap kali waktunya membuang sampah kami melakukan itu. Saling membawakan makanan kampung khas Indonesia, bercengkerama, tertawa, rasanya lelah dan stres karena beban pekerjaan dan tekanan majikan langsung hilang kalau sudah ketemuan di bawah.

Kami baru bubar kalau suara sirine kendaraan truk pengangkut sampah sudah terdengar meraung-raung.

"Ni men khuai itien tiu leshe, pa..." petugas yang mengumpulkan dan memilah sampah suka berteriak menyuruh kami untuk segera membuang sampah yang dibawa, bukan malah berkumpul, ngobrol dan tertawa-tawa.

"Bubar ... Ngabuburitnya sudah selesai..." celetuk Bunda Anna, bikin kami pun tertawa gembira. Selepas membuang sampah itu semua kembali ke rumah majikan masing-masing sambil membawa makanan pemberian teman untuk berbuka.

Tugas para pekerja asal Indonesia membuang sampah dijadikan kesempatan untuk bisa ngabuburit, dan silaturahmi. Dok pribadi 
Tugas para pekerja asal Indonesia membuang sampah dijadikan kesempatan untuk bisa ngabuburit, dan silaturahmi. Dok pribadi 

Momen saat buang sampah itulah jadi hiburan sederhana tapi sangat membahagiakan bagi kami di perantauan. Meski satu persatu finish contract namun pekerja baru selalu datang silih berganti. Tradisi ngabuburit sambil membuang sampah ini pun jadi "turun menurun" dari pekerja satu ke pekerja selanjutnya.

"Sekarang tidak ada lagi ngabuburit sambil buang sampah, Teh. Protokol kesehatan sangat ketat di sini," lapor Susi, yang masih bekerja di Neihu dan sesekali kami tukar informasi melalui jejaring sosial.

Sama seperti Susi, yang merindukan masa-masa indah bersama ketika bulan puasa di Taiwan dengan segala kelebihan dan kekurangannya, saya pun merindukan suasana momen ketika buang sampah, terlebih ketika bulan puasa. Dipastikan tradisi khas Ramadan ngabuburit sambil buang sampah versi kami para pekerja di Taiwan yang dirindukan itu tak mungkin bisa saya alami lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun